JagatBisnis.com – Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE) terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain kunci dalam industri energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Dengan dukungan anak usaha seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Jawa Satu Power, perusahaan ini berhasil membangun jaringan kemitraan strategis yang komprehensif, memperkuat kinerja dan prospek pertumbuhannya di masa depan.
Dalam tiga tahun mendatang, berbagai inisiatif strategis yang diusung oleh Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, Fadli Rahman, akan mulai menunjukkan hasilnya. Sejumlah proyek besar yang tengah dalam pengembangan diprediksi akan mulai beroperasi dan memberikan dampak positif bagi perusahaan.
Kolaborasi dengan Pertamina Group
Pertamina NRE telah menjalin kerja sama erat dengan berbagai entitas dalam Pertamina Group. Salah satunya adalah dengan Pertamina Kilang Internasional (KPI) dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan energi di kilang-kilang Pertamina. Setiap kilang akan dilengkapi dengan PLTS berkapasitas yang disesuaikan dengan kebutuhan internal, memastikan efisiensi energi yang lebih besar.
Selain itu, Pertamina NRE juga memanfaatkan potensi flare gas atau gas suar—hasil sampingan dari produksi minyak untuk diubah menjadi energi listrik melalui proyek “flare gas to power”. Proyek ini pertama kali akan diluncurkan di Kilang Balongan dengan kapasitas 10-20 Megawatt dan investasi sebesar USD 60-100 juta, menggunakan teknologi dari Jepang atau Jerman. Proyek ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menekan biaya operasional kilang.
Di sektor hulu migas, Pertamina NRE telah membangun PLTS dengan kapasitas 25 MW di Blok Rokan, menjadikannya salah satu PLTS terbesar di Indonesia. Proyek ini juga menjadi yang tercepat dalam sejarah Pertamina, dengan waktu pengembangan hanya 1,5 tahun. Pertamina NRE berencana menambah kapasitas PLTS ini hingga 50 MW setelah memastikan keekonomiannya.
Kerja Sama dengan PLN dan Masdar
Pertamina NRE juga menjalin kolaborasi dengan PLN Nusantara Power dan PLN Indonesia Power untuk pengembangan proyek co-generation di PLTP Area Ulubelu Binary Unit dan PLTP Area Lahendong Binary Unit. Sinergi dengan BUMN ini bertujuan untuk mencari solusi dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Namun, salah satu kolaborasi terbesar dan paling berdampak adalah dengan Masdar, perusahaan energi bersih terkemuka dari Uni Emirat Arab (UEA). Masdar menjadi pemegang saham 15% di PGEO, membawa tidak hanya investasi tetapi juga akses ke jaringan proyek-proyek global yang dapat digarap bersama. Kerja sama ini menjadi simbol komitmen Indonesia dalam mengembangkan energi terbarukan dan memperkuat posisi Pertamina di pasar internasional.
Ekspansi ke Pasar Global dan Inovasi Teknologi
Pertamina NRE tidak hanya fokus pada pasar domestik, tetapi juga memiliki rencana ekspansi ke luar negeri melalui kemitraan strategis. Proyek-proyek energi bersih di negara-negara lain akan dikembangkan melalui kolaborasi dengan BUMN lokal dan perusahaan swasta.
Pertamina NRE melalui anak usahanya, Indonesia Battery Corporation (IBC), juga tengah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Kerja sama dengan CATL, salah satu produsen baterai terbesar di dunia, terus berlanjut. Selain itu, Pertamina NRE berencana membangun pabrik solar PV bersama Longi Group, perusahaan terkemuka di bidang solar PV dari China, yang akan memperkuat industri penyangga solar PV di Indonesia.
Masa Depan yang Cerah untuk Pertamina NRE
Dengan berbagai kemitraan strategis yang telah dijalin, Pertamina NRE berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin dalam industri energi terbarukan di Indonesia dan global. Fadli Rahman menegaskan bahwa seluruh inisiatif ini akan menghasilkan pembentukan sembilan anak perusahaan baru yang akan memperkuat ekosistem energi bersih Pertamina NRE di masa depan.
“Dari semua ini, strategic partnership yang sudah saya lakukan akan membentuk 9 anak perusahaan nantinya. Tunggu saja,” ujar Fadli penuh optimisme.
Keberhasilan ini menandai babak baru bagi Pertamina NRE dalam perjalanan menuju transisi energi bersih yang berkelanjutan, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga di kancah internasional. (Mhd)