JagatBisnis.com – PT Pertamina (Persero) dan Siemens Energy resmi menjalin kemitraan strategis dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk mempercepat teknologi energi berkelanjutan di Indonesia. Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Salyadi Saputra, dan Thorbjörn Fors, Senior Vice President serta Managing Director Siemens Energy Asia Pacific.
Salyadi Saputra menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen kedua perusahaan terhadap keberlanjutan, inovasi, dan kemajuan dalam sektor energi. “Kerja sama ini bukan hanya sebuah aliansi strategis, tetapi merupakan integrasi keahlian dan sumber daya yang bertujuan untuk mengatasi trilema energi—yakni memastikan energi yang aman, berkelanjutan, dan terjangkau baik untuk saat ini maupun untuk generasi mendatang,” ungkap Salyadi.
Lebih lanjut, Salyadi menyatakan bahwa kolaborasi ini mencerminkan sinergi antara perusahaan energi dan teknologi untuk menghadirkan teknologi inovatif serta menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, komunitas, dan lingkungan. “Kami akan memanfaatkan potensi sumber daya baru terbarukan sebagai bagian dari langkah transisi energi, sambil mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Thorbjörn Fors dari Siemens Energy menyatakan bahwa visi Pertamina dan Siemens Energy sejalan dalam mencapai keberlanjutan dan menjalankan transisi energi di Indonesia. “Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin transisi energi global. Kemitraan kami dengan Pertamina adalah fondasi penting untuk membangun masa depan yang berkelanjutan bagi negara ini. Siemens Energy bukan hanya penyedia teknologi, tetapi mitra yang berkomitmen untuk membentuk lanskap energi baru dengan berpijak pada tradisi dan kemajuan,” ungkap Thorbjörn.
Andilo Harahap, Managing Director Siemens Energy Indonesia, menambahkan bahwa kerjasama ini menandai awal yang signifikan dan kesamaan visi antara kedua perusahaan. “Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan dan menggunakan teknologi mutakhir guna memproduksi energi secara efisien sambil tetap menjaga lingkungan melalui pengurangan emisi,” jelasnya.
Program Utama dalam Nota Kesepahaman
Nota Kesepahaman ini mencakup tiga program utama yang akan dilaksanakan:
1. **Power-to-X**: Program ini melibatkan teknologi inovatif untuk menghasilkan metode baru dalam produksi dan penyimpanan energi terbarukan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sistem energi.
2. **Pemanfaatan Energi Panas Air Limbah Upstream**: Program ini bertujuan untuk memanfaatkan panas dari air sisa proses, sehingga meningkatkan efisiensi energi dan keberlanjutan. “Ini adalah salah satu lompatan besar dalam ekonomi sirkular sektor energi,” kata Oki Muraza, SVP Research & Technology Innovation Pertamina.
3. **Dekarbonisasi Sektor Kelautan**: Program ini akan fokus pada pemantauan dan pengelolaan emisi karbon dalam industri maritim. Mengingat industri maritim adalah komponen penting dalam perdagangan global dan menghadapi tantangan pengurangan emisi, program ini akan memainkan peran krusial.
Oki Muraza menambahkan bahwa program pemanfaatan energi panas merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasi hulu sambil mengurangi jejak karbon. Salyadi Saputra juga menegaskan pentingnya dekarbonisasi sektor kelautan sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi emisi di industri maritim.
Dengan kemitraan ini, Pertamina dan Siemens Energy bertujuan untuk mengakselerasi transisi energi yang berkelanjutan di Indonesia, mengatasi tantangan energi, dan memajukan teknologi yang ramah lingkungan demi masa depan yang lebih baik. (Hky)