JagatBisnis.com – PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB), agen pemegang merek (APM) Mitsubishi Fuso, melaporkan penurunan kinerja penjualan kendaraan komersial dalam enam bulan pertama tahun 2024. Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penurunan signifikan dalam penjualan truk nasional.
Pada periode Januari hingga Juni 2024, penjualan wholesales truk nasional mengalami penurunan 23% year on year (YoY), mencapai 31.089 unit. Sementara itu, penjualan wholesales Mitsubishi Fuso juga menurun sebesar 22,7% YoY, dengan total penjualan 13.223 unit selama semester pertama 2024.
Aji Jaya, Sales & Marketing Director Krama Yudha Tiga Berlian Motors, menjelaskan bahwa penurunan penjualan truk umumnya sejalan dengan tren pasar. “Penjualan truk sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah. Ketika pasar mengalami penurunan, otomatis penjualan truk, termasuk Mitsubishi Fuso, juga akan terdampak,” ujarnya pada Senin (5/8).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja penjualan adalah kebijakan pemerintah terkait relaksasi impor truk bekas melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 8 Tahun 2024. Aji Jaya menilai bahwa kebijakan ini berdampak negatif terhadap kinerja penjualan KTB dan menciptakan persaingan yang tidak sehat di pasar kendaraan komersial. “Truk bekas juga tidak memberikan dukungan layanan purnajual yang kami tawarkan kepada konsumen,” tambahnya.
Meski menghadapi tantangan, KTB tetap optimis akan ada peningkatan penjualan truk pada semester kedua 2024. Sektor logistik dan perkebunan sawit diprediksi akan menjadi pendorong utama dalam pemulihan penjualan.
Untuk merespons ancaman dari impor truk bekas, KTB memperkenalkan model Mitsubishi Fuso Fighter X Mining Equipment, yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan industri pertambangan. Model ini diharapkan dapat menarik minat pelanggan dari sektor-sektor tertentu yang membutuhkan kendaraan dengan spesifikasi khusus.
KTB juga terus berkomitmen pada strategi “customer’s first,” yang menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama. “Kami akan terus mengutamakan konsumen dengan menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka, berdasarkan bisnis, area, dan karakter masing-masing pelanggan,” kata Aji Jaya.
Dengan strategi yang terfokus pada kebutuhan pelanggan dan penawaran produk yang disesuaikan, KTB berharap dapat menghadapi tantangan pasar dan kembali meraih pertumbuhan yang positif di sisa tahun 2024. (Mhd)