JagatBisnis.com – Dalam acara Talkshow bertema “Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab Antara Kebutuhan & Keinginan Pelanggan Di Era Media Sosial”, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menekankan pentingnya PT Pelni dalam meningkatkan konektivitas antar pulau, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP) serta kawasan Indonesia Timur. Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan harapan agar Pelni dapat terus berkomitmen dalam memperbaiki layanan transportasi laut, guna mendukung efisiensi biaya dan menjangkau lebih banyak masyarakat di kawasan 3TP.
“Saya berharap Pelni dapat meningkatkan konektivitas antar pulau sebagai wujud kehadiran negara dalam menyediakan moda transportasi laut. Hal ini penting agar dapat menciptakan efisiensi biaya moda transportasi laut dari pulau-pulau 3TP menuju kota pelabuhan yang lebih besar,” ungkap Menhub dalam sambutannya.
Menhub juga menyoroti bahwa kawasan 3TP selalu menjadi prioritas negara. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan subsidi angkutan perintis sebesar Rp 4,1 triliun, dengan Rp 1,87 triliun di antaranya untuk transportasi laut perintis. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan perintis dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.
Pelni, yang saat ini mengoperasikan 26 kapal penumpang dan 30 kapal perintis, diharapkan dapat menjalankan tugas ini dengan serius dan maksimal. Menhub menegaskan bahwa Indonesia harus bersaing dengan negara kepulauan lain dan memperbaiki indeks daya saing logistik, di antaranya melalui kinerja Pelni.
“Untuk itu, Pelni perlu terus melakukan evaluasi dan perbaikan. Dua hal penting yang perlu diperhatikan adalah perbaikan sumber daya manusia (SDM) dan efisiensi energi bahan bakar kapal,” tegas Menhub.
Menhub menjelaskan bahwa SDM harus direformasi untuk menjadi lebih tangguh, sementara masalah penggunaan bahan bakar yang menyerap 50% dari biaya operasional Pelni harus dikelola dengan efisien. “Kalau perhitungan bahan bakar meleset 5%, bisa dipastikan Pelni mengalami kerugian. Namun, jika bisa dihemat dan dikelola secara efisien, bahan bakar yang digunakan akan menjadi pendapatan tambahan atau keuntungan,” tambahnya.
Menhub juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara regulator, operator, masyarakat, dan seluruh stakeholder. Semua pihak diharapkan dapat mengoptimalkan perannya untuk meningkatkan pelayanan transportasi laut menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Acara ini turut dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi, Direktur Utama Pelni Tri Andayani, dan Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno. Diskusi yang berlangsung menegaskan komitmen semua pihak dalam meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan transportasi laut di Indonesia. (Zan)