JagatBisnis.com – Jam tangan telah menjadi bagian penting dalam aktivitas sehari-hari, dan desain unik serta bahan berkualitas membuatnya semakin menarik perhatian. Salah satu inovator di industri ini adalah Justicia Dwita Dewi, akrab disapa Uci, pendiri Maja Watch. Melalui kecintaannya terhadap jam tangan dan kepedulian terhadap lingkungan, Uci berhasil meraih kesuksesan dengan menghadirkan produk yang berbeda.
Maja Watch, yang didirikan pada tahun 2021, menawarkan sesuatu yang istimewa: jam tangan berbahan dasar kayu yang ramah lingkungan. “Kami ingin menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan, dan kayu merupakan bahan yang lebih berkelanjutan dibandingkan logam,” jelas Uci.
Jam tangan Maja Watch tidak hanya mengedepankan aspek ramah lingkungan, tetapi juga menggandeng artisan dan UMKM lokal untuk menciptakan produk yang mengangkat tema cerita legendaris Indonesia, seperti Rama dan Shinta. Bahan kayu yang digunakan beragam, mulai dari kayu jati, maple, hingga mahoni, dan dilengkapi dengan kulit asli dari Jogjakarta. Dalam sebulan, Maja Watch memproduksi sekitar 250 buah jam tangan dengan berbagai seri.
“Koleksi kami terinspirasi dari cerita-cerita Indonesia, seperti seri Srikandi, Arjuna dengan model bulat, serta seri Rama-Shinta dan Bajo,” ungkap Uci. Segmentasi pasar Maja Watch mencakup masyarakat berusia 25 hingga 45 tahun, yang dikenal memiliki minat tinggi terhadap fashion unik dan ramah lingkungan.
Penjualan Maja Watch cukup mengesankan, dengan rata-rata penjualan mencapai 150-200 jam tangan per bulan, dengan harga mulai dari Rp 639 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp 689 ribu untuk ukuran besar. Dengan angka tersebut, omzet bulanan Maja Watch bisa mencapai sekitar Rp 120 juta.
Menembus Pasar Internasional
Uci, yang memiliki latar belakang pendidikan teknik industri, juga membawa Maja Watch ke kancah internasional. Selama dua setengah tahun berdirinya, Maja Watch telah berpartisipasi dalam berbagai ajang pameran internasional, termasuk Berlin Design Week, Paris, dan rutin menjajaki pasar di Bangkok.
Keberhasilan Maja Watch di pasar internasional tidak terlepas dari partisipasinya dalam program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), di mana mereka berhasil lolos dari tahap kurasi produk. Saat ini, Maja Watch dapat ditemukan di mall-mall besar di Jakarta dan sekitarnya, seperti Grand Indonesia, Gandaria City, dan Cinere 8. Selain itu, penjualan juga dilakukan secara online dan melalui skema business to business (B2B). Pada tahun 2022, Maja Watch menjadi official merchandise untuk ajang ASEAN Para Games.
“Ke depan, kami berharap toko kami dapat ada di setiap kota besar di Indonesia, dan penjualan online semakin berkembang. Kami juga berencana untuk melakukan ekspor,” tambah Uci.
Dengan kombinasi desain inovatif dan komitmen terhadap keberlanjutan, Maja Watch bukan hanya menawarkan jam tangan, tetapi juga sebuah pernyataan mode yang mendukung pelestarian lingkungan.