Ekbis  

Industri Multifinance Dominasi Penerbitan Surat Utang di Semester I-2024, Meski Alami Penurunan

Industri Multifinance Dominasi Penerbitan Surat Utang di Semester I-2024, Meski Alami Penurunan. foto dok bigalpha.id

JagatBisnis.com – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melaporkan bahwa sektor multifinance memimpin dalam penerbitan surat utang pada semester pertama tahun 2024, dengan total nilai mencapai Rp 13,24 triliun. Ini menjadikannya sebagai penerbit terbesar dibandingkan dengan sektor lain seperti pulp dan kertas, yang mencatat nilai penerbitan Rp 12,75 triliun, dan lembaga keuangan khusus yang mencapai Rp 7,68 triliun.

Namun, meskipun memimpin, industri multifinance mengalami penurunan signifikan dalam nilai penerbitan surat utang sebesar 12,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada semester I-2023, total penerbitan surat utang di sektor ini mencapai Rp 15,11 triliun.

Selama semester pertama tahun 2024, delapan perusahaan multifinance telah aktif menerbitkan surat utang. Penerbitan terbesar berasal dari Indomobil Finance Indonesia, yang meluncurkan surat utang korporasi senilai Rp 2,83 triliun. Astra Sedaya Finance mengikuti dengan penerbitan sebesar Rp 2,5 triliun, sementara Federal International Finance dan Adira Dinamika Multifinance masing-masing menerbitkan surat utang sebesar Rp 2 triliun.

Berdasarkan prospektus yang dikumpulkan oleh Pefindo, sebagian besar dana dari penerbitan surat utang ini, yaitu 89,1%, dialokasikan untuk modal kerja. Sisanya digunakan untuk berbagai tujuan lainnya, dengan 3,4% untuk investasi, 1,0% untuk refinancing, dan 6,6% untuk keperluan lain.

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo, Suhindarto, menjelaskan bahwa penurunan dalam nilai penerbitan surat utang ini mungkin mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar dan kebutuhan pendanaan perusahaan multifinance. “Meskipun ada penurunan, sektor multifinance tetap menunjukkan dominasi dalam penerbitan surat utang. Kami akan terus memantau perkembangan ini untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren di masa depan,” ungkap Suhindarto pada Jumat, 26 Juli.

Dengan data ini, terlihat bahwa industri multifinance tetap menjadi pemain kunci dalam pasar surat utang, meskipun harus menghadapi tantangan dari penurunan nilai penerbitan. Perusahaan-perusahaan di sektor ini tampaknya terus memanfaatkan surat utang sebagai sumber utama pendanaan, terutama untuk modal kerja. (Mhd)