JagatBisnis.com – Pemerintah Indonesia bersama masyarakat, akademisi, dan pelaku industri sedang menggalakkan upaya percepatan transformasi digital menuju era Industri 4.0. Salah satu langkah kunci dalam upaya ini adalah penerapan teknologi berbasis robotika dan kecerdasan buatan (AI), sebagaimana yang tercantum dalam inisiatif “Making Indonesia 4.0” sebagai panduan akselerasi untuk memasuki era industri modern.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam bidang robotika untuk mengisi kebutuhan industri masa depan. “Kita perlu menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan industri 4.0,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0). PIDI 4.0 bertujuan menjadi pusat unggulan dalam implementasi teknologi Industri 4.0 di Indonesia, serta menjadi jendela bagi Indonesia untuk bersaing di tingkat global. PIDI 4.0 menyediakan berbagai layanan utama seperti Ecosystem for Industry 4.0, Showcase Center, Capability Center, Delivery Center, dan Engineering dan AI Center.
Masrokhan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), menambahkan bahwa Kemenperin juga telah memperbarui kurikulum pendidikan di bawah naungannya sesuai dengan tuntutan perkembangan industri. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik, dan Akademi Komunitas yang terkait dengan mekatronika telah mengintegrasikan pembelajaran otomasi industri dan robotika.
Beberapa institusi pendidikan di bawah Kemenperin, seperti SMK SMTI Padang dan SMK SMTI Makassar, telah sukses menjalin kemitraan dengan industri, seperti Axioo Robotic Academy, untuk pelatihan robotika. Bahkan, beberapa di antaranya telah meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional dalam kontes robotik, menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam pengembangan kompetensi di bidang ini.
Di samping itu, perguruan tinggi di bawah Kemenperin juga telah meraih prestasi gemilang dalam berbagai kompetisi robotik nasional dan internasional. Misalnya, Akademi Komunitas Bantaeng berhasil meraih Juara III dalam Kontes Robot Indonesia di Universitas Muhammadiyah Solo, sementara Politeknik APP dan Politeknik ATI Makassar menjuarai berbagai kategori dalam berbagai kontes robotik yang diselenggarakan baik di dalam maupun luar negeri.
Langkah-langkah ini menegaskan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan global melalui transformasi digital di sektor industri. Dengan dukungan yang terus menerus dari berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat mempercepat penerapan teknologi AI dan robotika untuk meningkatkan daya saing industri nasional serta menghadirkan masa depan industri yang lebih modern dan berkelanjutan. (Hky)