JagatBisnis.com – Alphabet, induk perusahaan Google, sedang dalam tahap lanjut untuk membeli startup keamanan siber yang sedang berkembang pesat, Wiz, dengan nilai diperkirakan mencapai sekitar US$ 23 miliar, demikian dilaporkan oleh sumber yang akrab dengan masalah tersebut kepada CNN.
Akuisisi Wiz, yang mengkhususkan diri dalam perangkat lunak keamanan siber untuk komputasi awan, diharapkan akan menjadi langkah besar bagi Google dalam memperkuat fokusnya pada keamanan siber. Jika berhasil, ini akan menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi tersebut, melebihi pembelian Motorola seharga US$ 12,5 miliar beberapa tahun lalu.
Pembicaraan antara Google dan Wiz dimulai setelah Wiz berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 1 miliar dari investor modal ventura pada awal tahun ini. Meskipun demikian, syarat-syarat dari kesepakatan ini belum final dan masih bisa berubah, sesuai dengan sumber yang dikutip.
Sebelumnya, The Wall Street Journal pertama kali melaporkan mengenai pembicaraan antara Google dan Wiz. Baik Google maupun Wiz hingga saat ini belum memberikan komentar resmi terkait isu ini kepada CNN.
Jika akuisisi ini berhasil, Google akan menguatkan posisinya dalam persaingan di pasar layanan cloud, yang semakin berkembang dan bersaing ketat dengan Amazon Web Services (AWS) dan Microsoft Azure. Google Cloud telah menjadi fokus utama dalam upaya diversifikasi pendapatan Alphabet di luar bisnis inti mereka, yaitu iklan pencarian.
Pembelian Wiz juga mencerminkan taruhan besar Google pada ruang keamanan siber, yang semakin menjadi prioritas utama perusahaan-perusahaan dengan semakin banyaknya data yang dipindahkan ke platform cloud.
Wiz sendiri didirikan pada tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19 dan telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sejak itu. Perusahaan ini telah menarik perhatian dengan klien-klien terkenal seperti BMW, Slack, Salesforce, serta berkolaborasi dengan raksasa-raksasa cloud seperti Amazon, Microsoft, dan tentu saja Google sendiri.
Pendiri-pendiri Wiz, yang semuanya memiliki latar belakang di Unit 8200, divisi intelijen siber Angkatan Pertahanan Israel, telah berhasil membawa perusahaan mereka menjadi pemain kunci dalam industri keamanan siber.
Meskipun proses akuisisi ini terjadi di tengah ketatnya pengawasan antitrust di bawah pemerintahan Biden, analis menyoroti bahwa potensi kemenangan Trump di pemilihan presiden mendatang bisa mengubah dinamika pengawasan tersebut, memungkinkan Big Tech untuk melakukan lebih banyak merger dan akuisisi.
Jika akuisisi ini berhasil, ini akan menjadi exit besar bagi para pendiri Wiz serta pihak terlibat, dan menunjukkan kesuksesan mereka dalam membangun perusahaan yang diakui secara global dalam waktu singkat. (Mhd)