JagatBisnis.com – Honda Prospect Motor (HPM) menegaskan bahwa rencana restrukturisasi pabrik mobil Honda di Thailand tidak akan berdampak pada aktivitas bisnis mereka di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perubahan pasar di Thailand, yang dipengaruhi oleh persaingan merek China dan permintaan mobil listrik yang meningkat.
Sebelumnya dilaporkan, Honda Motor Co. akan menghentikan produksi kendaraan di pabrik Ayutthaya, Thailand, pada 2025. Meskipun demikian, pabrik ini akan tetap beroperasi untuk memproduksi suku cadang setelah penghentian produksi mobil. Honda juga akan mengkonsolidasikan produksinya melalui pabrik di Prachinburi, Thailand.
Di tengah penurunan produksi dan penjualan di Thailand, Honda berencana untuk menginvestasikan lebih lanjut di pabrik Prachinburi untuk mengembangkan mobil hybrid dan teknologi ramah lingkungan.
Yusak Billy, Direktur Penjualan dan Pemasaran HPM, menegaskan bahwa kegiatan produksi Honda di Indonesia tetap berjalan normal. Honda telah lama hadir di Indonesia dengan pabrik di Karawang, Jawa Barat, yang telah beroperasi sejak tahun 2003 dan mencapai produksi 1 juta unit pada 2017.
Produksi mobil Honda di Indonesia meliputi model-model seperti Brio, BR-V, dan WR-V, yang diekspor ke berbagai negara termasuk Filipina, Vietnam, dan Thailand. Meskipun terjadi penurunan produksi sebesar 39,7% year on year pada semester pertama 2024, hal ini sejalan dengan tren pasar otomotif nasional yang melambat.
Dengan demikian, Honda tetap optimis terhadap masa depan kegiatan produksi dan ekspor mobil dari Indonesia, sesuai dengan rencana perusahaan untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan dinamika pasar global.
Ini adalah langkah strategis Honda dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya di tengah tantangan global yang terus berubah, sambil memastikan komitmen terhadap pasar otomotif Indonesia yang terus berkembang. (Hky)