JagatBisnis.com – BPJS Ketenagakerjaan mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah peserta Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga Juni 2024, mencapai total 592.932 peserta aktif. Taiwan menempati peringkat tertinggi dengan jumlah peserta terbanyak, mencapai 216.738 orang atau 36,55% dari total keseluruhan.
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, mengungkapkan data ini dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa (2/7). Ia menyebutkan bahwa Malaysia menduduki peringkat kedua dengan 176.278 peserta, yang menyumbang 29,73% dari total.
Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang menempati posisi berikutnya dengan jumlah peserta masing-masing 68.216, 27.268, dan 25.151 orang. Angka ini mencerminkan distribusi PMI ke berbagai negara yang menjadi destinasi utama pekerja migran Indonesia.
Anggoro juga menyoroti pertumbuhan signifikan kepesertaan PMI sejak tahun 2021, yang meningkat lebih dari dua kali lipat hingga Juni 2024. Pada tahun 2021, jumlah kepesertaan PMI mencapai 235.657 orang, meningkat menjadi 592.932 orang pada Juni 2024.
“Pertumbuhannya naik hampir dua setengah kali lipat,” jelas Anggoro.
Selama periode tersebut, pertumbuhan tahunan (Year on Year) juga mencatat lonjakan yang signifikan, dengan kenaikan kepesertaan sebesar 42,38% pada tahun 2022 dan 41,95% pada tahun 2023. Hingga Mei 2024, kepesertaan PMI terus bertambah 25,26% dibanding tahun sebelumnya.
Anggoro menegaskan bahwa kehadiran PMI di berbagai negara ini tidak hanya mengirim devisa bagi Indonesia, tetapi juga menghadirkan tantangan dan tanggung jawab dalam memastikan kondisi mereka terlindungi dan hak-haknya terpenuhi selama bekerja di luar negeri. (Mhd)