Ekbis  

Bank Indonesia Memasuki Era Superapps dengan Peluncuran Wondr by BNI

Bank Indonesia Memasuki Era Superapps dengan Peluncuran Wondr by BNI. foto dok wondr.bni.co.id

JagatBisnis.com – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah mengambil langkah besar dengan merilis superapps terbarunya, Wondr by BNI, untuk menghadirkan solusi perbankan yang lebih terintegrasi dan menantang di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat.

Superapps Wondr by BNI ini tidak hanya sekadar menggantikan mobile banking yang sudah ada sebelumnya, tetapi juga diharapkan dapat menjadi game changer dalam meningkatkan kontribusi dana murah atau CASA. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, yang melihat peluncuran ini sebagai langkah strategis di tengah era suku bunga tinggi yang mempengaruhi industri perbankan.

“Bank tidak hanya membutuhkan kredit yang sehat, tetapi juga harus memiliki CASA yang kuat untuk bertahan di kondisi ekonomi saat ini,” kata Royke.

Dalam upaya untuk meningkatkan CASA, yang saat ini mencapai sekitar 70%, BNI berharap dapat secara bertahap meningkatkan porsi tersebut hingga mencapai 75% atau bahkan 80%.

Salah satu fokus utama Wondr by BNI adalah untuk menambah jumlah nasabah yang memiliki tabungan di BNI. Saat ini, pengguna mobile banking BNI mencapai sekitar 16 juta pengguna, dan BNI berencana untuk menggandakan jumlah nasabah ini dalam beberapa tahun ke depan.

Namun, Royke juga menyadari bahwa peningkatan CASA dan jumlah nasabah tidak akan terjadi secara instan. Ia memperkirakan pertumbuhan ini akan mencapai sekitar 10% hingga 20% dalam beberapa tahun awal setelah peluncuran.

Selain menghadirkan layanan yang lebih terintegrasi, BNI juga memberikan perhatian besar terhadap keamanan data nasabah. Toto Prasetio, Direktur Technology and Operations BNI, menegaskan bahwa keamanan menjadi prioritas utama dalam pengembangan Wondr by BNI.

“Dalam merancang aplikasi ini, kami menerapkan standar keamanan tinggi dengan beberapa lapisan perlindungan,” kata Toto.

BNI telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,9 triliun untuk tahun ini, di mana sekitar 10% hingga 15% dari total belanja modal tersebut digunakan untuk meningkatkan sistem keamanan. Ini sejalan dengan transformasi besar yang sedang dilakukan oleh BNI untuk memperkuat infrastruktur teknologinya.

Di tengah persaingan yang semakin ketat di kalangan bank-bank besar, kehadiran superapps telah menjadi keniscayaan. Bank-bank besar lainnya juga mengalami pertumbuhan signifikan dalam transaksi mobile banking mereka. Bank Central Asia Tbk (BCA) dan Bank Mandiri Tbk (BMRI) masing-masing mencatat peningkatan volume transaksi yang signifikan, menunjukkan adopsi yang tinggi dari nasabah terhadap aplikasi mobile banking mereka.

BCA, misalnya, mencatat volume transaksi mobile banking dan internet banking sebesar Rp 6.586 triliun dalam kuartal pertama tahun 2024, sementara BMRI mencatat volume transaksi sebesar Rp 3.459 triliun dengan dukungan dari aplikasi Livin by Mandiri.

Dengan kehadiran superapps, bank-bank besar tidak hanya fokus pada penyaluran kredit, tetapi juga mengembangkan ekosistem yang lebih luas. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dari fee based income serta memberikan nilai tambah bagi nasabah dalam bertransaksi dan mengelola keuangan mereka.

Pada akhirnya, nasabah dapat yakin bahwa keamanan data mereka terjamin dengan baik. Bank-bank besar telah mempersiapkan infrastruktur keamanan yang canggih, termasuk sistem firewall berlapis dan back up data, untuk menjaga keamanan dan integritas informasi nasabah. (Hky)