Berita  

Survei: Boikot Produk Terafiliasi Israel, Angkat Brand Nasional

JagatBisnis.com – Hasil dua survei terbaru membuktikan, boikot konsumen Indonesia memang dahsyat dan mampu menggerus penjualan produk-produk perusahaan multinasional terafiliasi Israel. Bahkan, kampanye global “Eyes on Rafah” di Palestina yang viral pada akhir Mei 2024, juga menguatkan gerakan boikot. Sehingga berimbas pada kenaikan penjualan produk-produk dalam negeri di Indonesia.

“Penurunan jumlah produk terjual dikarenakan brand-brand yang terdampak dari aksi boikot pasca viralnya kampanye ‘Eyes on Rafah’ di media sosial,” kata Co-founder & CEO Compas.co.id Hanindia Narendrata, di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Dia menjelaskan, pihaknya melakukan riset pemasaran sepanjang periode 19 Mei-15 Juni 2024. Survei boikot produk-produk yang terafiliasi Israel ini memonitor Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di E-commerce melalui platform Shopee dan Tokopedia.

Baca Juga :   GoTo dan TikTok Bakal Bikin E-Commerce Baru, Ganggu Shopee dan Lazada?

“Dari data kami, sales value 156 dari 206 brand yang diyakini terafiliasi Israel menurun, sebaliknya manufaktur dalam negeri justru meningkat. Total jumlah produk terjual (sales quantity) dari 206 merek terafiliasi Israel di Indonesia merosot 3 persen, dibanding dua pekan sebelumnya, dari 6.884.802 jumlah produk terjual, turun ke angka 6.673.745 produk,” terangnya.

Dia mengungkapkan, penurunan makin tajam terjadi pada periode 1 hingga 7 Juni 2024. Di mana, sektor FMCG di E-commerce anjlok sebesar 7 persen dari 2.407.460 ke 2.223.273 produk. Namun, hasil survei ini juga mencatatkan, konsumen yang melakukan aksi boikot beralih ke brand produksi dalam negeri yang diyakini tidak terafiliasi Israel.

Baca Juga :   TikTok Masuk E-Commerce Indonesia, Bakal Hadirkan Fitur Belanja Langsung di Aplikasi

“Konsumen yang mengikuti aksi boikot cenderung mengganti produk dengan brand lain yang tidak terafiliasi Israel dan lebih memilih brand lokal sebagai substitusi produk,” tegas Narendrata.

Sementara itu, dari survei edisi terbaru Edelman’s 2024 Trust Barometer Special Report: Brands and Politics, yang dikeluarkan pada pertengahan Juni 2024, melaporkan hasil survei 15.000 konsumen di 15 negara, yang menunjukkan bahwa Indonesia, bersama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), berada di peringkat teratas dalam hal aktivitas boikot terhadap merek-merek global yang terafiliasi Israel.

Baca Juga :   Tokopedia dan TikTok Resmi Bersatu, Menjadi Kekuatan Baru di E-Commerce Indonesia

“Di Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, satu dari dua warganya menyatakan boikot terhadap merek-merek yang ada hubungannya dengan Israel. Aksi boikot dari negara-negara Arab dan negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia, telah menggoyahkan banyak perusahaan multinasional yang berpusat di Barat,” tulis laporan tersebut. (eva)