JagatBisnis.com – PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) terus mengembangkan sepeda motor listrik Volta sebagai strategi untuk meningkatkan bisnisnya di sektor energi bersih. Meskipun pendapatan perusahaan diproyeksikan stagnan pada tahun 2024, MCAS melihat peluang untuk mencapai pertumbuhan EBITDA yang positif.
Menurut Stanley Tjandra, Direktur MCAS, meskipun pendapatan MCAS mengalami penurunan 35,6% year on year (YoY) menjadi Rp 2,29 triliun pada kuartal I-2024, laba bersih perusahaan justru meningkat 122,8% YoY menjadi Rp 4,6 triliun. Hal ini didorong oleh bisnis motor listrik Volta yang mengalami peningkatan penjualan signifikan berkat program subsidi pemerintah dan ekosistem yang terus berkembang.
Hingga akhir 2023, populasi motor listrik Volta MCAS mencapai 16.000 unit, yang meningkat menjadi 18.079 unit pada kuartal I-2024. MCAS menargetkan jumlah ini akan mencapai 34.000 unit pada akhir tahun, dengan potensi tambahan penjualan sekitar 16.000 unit.
“Peluncuran dua model baru, Volta Eagle dan Volta Cyrus, serta ekspansi program Sewa Motor Listrik (Semolis) ke Surabaya, akan mendukung pencapaian target ini,” kata Stanley dalam paparan publiknya.
Program Semolis khususnya ditujukan untuk pengemudi ojek online dan kurir, dengan target pasar sekitar 3 juta pengemudi yang berpotensi menggunakan motor listrik Volta. Selain itu, motor listrik Volta juga digunakan untuk keperluan pengiriman di berbagai supermarket.
Dalam mendukung ekosistem motor listrik, MCAS juga mengembangkan Stasiun Ganti Baterai (SGB). Pada kuartal I-2023, MCAS mengoperasikan 282 SGB dengan 625.000 transaksi tukar baterai. Pada kuartal I-2024, jumlah SGB meningkat menjadi 665 dengan 665.000 transaksi tukar baterai. MCAS berencana menambah 458 unit SGB pada akhir tahun ini.
Meski tidak mengungkapkan besaran investasinya, MCAS tetap optimis dengan strategi ini dalam mendukung pertumbuhan perusahaan dan kontribusinya terhadap sektor energi bersih di Indonesia. (Hky)