JagatBisnis.com – Beberapa perusahaan gadai swasta di Indonesia tengah merencanakan penambahan modal untuk mendukung ekspansi bisnis mereka. Salah satunya adalah PT Indonesia Gadai Oke, yang telah menetapkan langkah-langkah strategis untuk memperluas cakupan operasional mereka.
PT Indonesia Gadai Oke: Fokus Pada Penerbitan Obligasi dan Investor Baru
Direktur PT Indonesia Gadai Oke, Danioko Sastra Sembiring, mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan memiliki modal sebesar Rp 2,5 miliar. Modal ini awalnya berasal dari pemegang saham dengan kontribusi awal sebesar Rp 500 juta. Seiring berjalannya waktu, perusahaan juga meminjam dari bank untuk menambah modal usahEka.
Danioko menyatakan bahwa perusahaan belum menerbitkan obligasi namun tidak menutup kemungkinan untuk melakukannya di masa depan. Langkah ini diambil untuk mendukung kebutuhan operasional perusahaan, terutama dalam fase ekspansi menuju tahap nasional.
Selain itu, Danioko melaporkan bahwa PT Indonesia Gadai Oke mencatatkan total transaksi gadai sebesar Rp 18,3 miliar dari Januari hingga Mei 2024, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Budi Gadai Indonesia: Meningkatkan Cakupan Wilayah dengan Modal Baru
Perusahaan gadai lainnya, PT Budi Gadai Indonesia dari Sumatra Utara, juga berencana untuk menambah modal guna meningkatkan cakupan wilayah usahanya ke tingkat nasional. Saat ini, modal perusahaan sebesar Rp 13,5 miliar yang berasal dari modal sendiri dan pinjaman bank.
Menurut Direktur PT Budi Gadai Indonesia, Budiarto Sembiring, perusahaan telah mencatatkan total transaksi gadai sebesar Rp 85,2 miliar dari Januari hingga Mei 2024, dengan pertumbuhan signifikan mencapai 27,16% dibandingkan tahun sebelumnya.
PT Mari Gadai Sejahtera: Menghadapi Tantangan dalam Peningkatan Modal
Di sisi lain, PT Mari Gadai Sejahtera juga berencana untuk menambah modal meskipun menghadapi beberapa hambatan terutama terkait pinjaman dari bank. Direktur perusahaan, Hartama Purba, menyebut bahwa keterbatasan limit pinjaman bank dapat mempengaruhi layanan bunga kepada nasabah.
Hartama menjelaskan bahwa perusahaan telah mengalami pertumbuhan bisnis gadai yang signifikan, mencatatkan lonjakan 100% pada Mei 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun sebelumnya terganggu oleh pandemi Covid-19.
Perusahaan-perusahaan gadai ini menunjukkan komitmen mereka untuk menghadirkan layanan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia, sambil terus beradaptasi dengan tantangan dan peluang di industri yang dinamis ini. Dengan penambahan modal dan strategi ekspansi yang tepat, mereka berharap dapat mengukuhkan posisi dan meningkatkan kontribusi mereka dalam ekonomi nasional. (Mhd)