JagatBisnis.com – Sebagai pilar utama sektor energi Indonesia, PT Pertamina (Persero) memahami betul urgensi pelestarian lingkungan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Dalam upayanya mengelola risiko lingkungan, Pertamina telah mengambil langkah konkret dengan fokus utama pada pengurangan jejak lingkungan, khususnya terkait penggunaan air dan pengelolaan limbah dari kegiatan operasionalnya.
Penerapan Prinsip ESG dan Mendukung SDGs
Langkah-langkah Pertamina dalam mengurangi jejak lingkungan tidak hanya menjadi bagian dari penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG), tetapi juga secara aktif mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama tujuan nomor 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak), tujuan nomor 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), serta tujuan nomor 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Pengelolaan Air yang Bertanggung Jawab
Ketersediaan air dari sumber-sumber lokal tidak hanya penting bagi kelangsungan operasional Pertamina, tetapi juga menyangkut kehidupan masyarakat sekitar. Pertamina memastikan penggunaan air dari berbagai sumber, baik di darat maupun di lepas pantai, dilakukan secara bertanggung jawab. Prinsip reduce, reuse, recycle menjadi landasan dalam pengelolaan air untuk operasionalnya.
Setiap unit bisnis Pertamina dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sesuai regulasi yang berlaku. Proses pengolahan air limbah dipantau secara berkala dan hasilnya diukur sesuai dengan standar baku mutu yang ditetapkan. Sebagian besar hasil pengolahan air limbah dapat diinjeksikan kembali untuk keperluan operasional, sementara sisanya dilepaskan setelah memenuhi standar ke badan air.
Pada tahun 2023, Pertamina menghasilkan total 758.339 megaliter air terproduksi, dengan sebagian besar diinjeksikan kembali (566.288 megaliter) dan sisanya (192.050 megaliter) dialirkan ke badan air setelah pengolahan.
Pengurangan Penggunaan Air Tawar
Pertamina aktif mengurangi penggunaan air tawar dalam operasionalnya. Pada tahun 2023, berhasil tercapai pengurangan sebesar 8.112 megaliter air tawar, dengan kontribusi terbesar berasal dari subholding Refinery & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional.
Kolaborasi Eksternal dan Program CSR
Pertamina tidak hanya berfokus pada upaya internal, tetapi juga melalui kolaborasi dengan komunitas dan program Corporate Social Responsibility (CSR). Ini mencakup sistem dan program pengelolaan air yang memberikan dampak positif netto terhadap lingkungan, yang ditekankan oleh Vice President Sustainability Strategy Pertamina, Suripno.
Pengelolaan Limbah yang Berkelanjutan
Pengelolaan limbah operasional Pertamina mengikuti regulasi dan standar ISO 14001:2015, serta SUPREME (Sustainability Pertamina Expectations For HSSE Management Excellence). Pendekatan 5RTD (reduce, reuse, recycle, replace, return on supplier, treatment, dan disposal) diterapkan dalam manajemen limbah, baik yang dilakukan sendiri maupun melalui pihak ketiga yang telah memenuhi persyaratan yang ketat.
Program Salin Swara yang dilaksanakan oleh PT Badak NGL, anak usaha Pertamina, adalah contoh bagaimana pengolahan limbah dapat memberdayakan masyarakat dengan mengubah limbah padat non-B3 menjadi produk bernilai ekonomi, mengurangi emisi CO2eq sebesar 210 ton per tahun.
Pengakuan dan Prestasi
Komitmen Pertamina dalam pengurangan jejak lingkungan juga tercermin dari prestasi yang diraihnya. Pada tahun 2023, Pertamina berhasil meraih 34 PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menunjukkan keseriusannya dalam mencegah kerusakan lingkungan akibat aktivitas industri.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, juga mendapatkan penghargaan Green Leadership Utama, sedangkan sejumlah pimpinan subholding dan anak perusahaan meraih penghargaan Green Leadership Madya.
Masa Depan Berkelanjutan
Sebagai pemimpin transisi energi di Indonesia, Pertamina berkomitmen untuk terus menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ESG secara konsisten, Pertamina tidak hanya berupaya untuk mempertahankan, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor global terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab.
Artikel ini menggambarkan upaya nyata PT Pertamina dalam mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam strategi bisnis intinya, menegaskan perannya sebagai pemimpin dalam sektor energi Indonesia dan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan. (Zan)