JagatBisnis.com – PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) telah memutuskan untuk tidak membagikan dividen atas laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 44 miliar, yang mengalami kenaikan 12,82% secara tahunan. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan utama untuk menjaga modal inti bank di atas ambang batas minimal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Perkembangan Bisnis dan Keuangan Bank Bumi Arta, Edwin Suryahusada, menjelaskan bahwa keputusan tersebut telah disetujui dalam rapat pemegang saham baru-baru ini. “Untuk tahun 2023, Direksi mengusulkan kepada pemegang saham untuk tidak membagi dividen, karena bank memiliki kewajiban untuk menjaga modal inti di atas Rp 3 triliun,” ungkap Edwin.
Keputusan untuk tidak membagi dividen ini juga merupakan strategi yang dianggap mudah namun penting untuk memupuk modal dari laba yang ditahan, sehingga dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis di masa depan. Ini mencerminkan komitmen BNBA dalam menjaga stabilitas keuangan dan kemampuan untuk memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku.
Edwin juga menyoroti bahwa pada Maret 2024, modal inti BNBA yang dimiliki oleh PT Takjub Financial Teknologi (Ajaib) mencatatkan angka sebesar Rp 3,07 triliun, dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 73,31%. Ini menunjukkan peningkatan yang tipis dari 72,91% pada Maret 2023, yang mencerminkan upaya bank untuk memperkuat posisinya dalam memenuhi ketentuan kecukupan modal yang diperlukan.
Sebagai informasi, OJK mewajibkan bank umum untuk memiliki modal inti minimal Rp 3 triliun agar tetap berada dalam kelompok bank bermodal inti atau KBMI 1. Kondisi ini sangat penting untuk mempertahankan status BNBA sebagai entitas perbankan yang kuat dan dapat diandalkan.
Keputusan BNBA untuk tidak membagi dividen tahun 2023 menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas keuangan serta memprioritaskan pengembangan kapasitas modal untuk mendukung pertumbuhan di masa yang akan datang. Artinya, bank ini memilih langkah yang strategis demi keberlanjutan dan keberhasilan jangka panjangnya di pasar keuangan. (Hky)
