Manisnya Gula Berujung Pahit: Pembeli dan Pedagang Keluhkan Tingginya Harga Gula di Pasaran

JagatBisnis.com, Jakarta – Pasar-pasar tradisional hingga supermarket modern di seluruh Indonesia kini diwarnai keluhan dari pembeli dan pedagang akibat melonjaknya harga gula. Kondisi ini menimbulkan kegelisahan, baik di kalangan konsumen yang merasakan dampak langsung pada kantong mereka, maupun pedagang yang harus menghadapi penurunan daya beli masyarakat.

Selama beberapa minggu terakhir, harga gula terus merangkak naik, mencapai angka yang membebani banyak rumah tangga. “Kami sangat terbebani dengan harga gula yang terus naik. Dulu kami bisa membeli dalam jumlah yang cukup untuk sebulan, tapi sekarang hanya bisa membeli setengahnya,” keluh Siti, seorang ibu rumah tangga di Jakarta.

Baca Juga :   India Setop Ekspor Beras dan Gula, Indonesia Cari Pemasok Baru

Di sisi lain, pedagang seperti Pak Joko, yang telah berjualan sembako selama lebih dari dua dekade, mengaku kesulitan mempertahankan pelanggan setianya. “Pelanggan saya banyak yang mengeluh dan beberapa di antaranya bahkan berhenti membeli gula di sini karena harganya sudah tidak terjangkau lagi,” katanya dengan nada prihatin.

Peningkatan harga gula ini disinyalir akibat beberapa faktor, termasuk gangguan distribusi dan produksi yang disebabkan oleh cuaca ekstrem dan isu logistik. Selain itu, kenaikan harga bahan bakar yang berpengaruh pada biaya transportasi juga turut memperparah situasi.

Baca Juga :   Pajak BBM di DKI Naik, Pertamina Siap Naikkan Harga?

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berjanji akan mengambil langkah-langkah cepat untuk menstabilkan harga gula di pasaran. “Kami sedang mengupayakan solusi jangka pendek dan panjang untuk mengatasi masalah ini, termasuk peningkatan stok gula dalam negeri dan memperbaiki rantai distribusi,” ujar seorang pejabat kementerian.

Sementara itu, berbagai pihak mengusulkan agar pemerintah memberikan subsidi atau insentif kepada petani tebu lokal untuk meningkatkan produksi gula domestik. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor gula dan menstabilkan harga di pasaran dalam jangka panjang.

Baca Juga :   TikTok Shop Disuntik Mati, Pedagang Merasa Kena PHK Massal

Dengan situasi yang semakin memprihatinkan, harapan tertuju pada kebijakan efektif dari pemerintah untuk segera mengatasi permasalahan ini. Bagi Siti, Pak Joko, dan jutaan rakyat Indonesia lainnya, stabilisasi harga gula bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga kebutuhan mendesak untuk kesejahteraan sehari-hari.

(tia)