Gibran Membangkang! Tak Setuju Study Tour Dilarang: ‘Yang Perlu Diperketat adalah Standar Keselamatan Bus

JagatBisnis.com, Jakarta – Pernyataan mengejutkan datang dari Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo yang kontroversial, terkait dengan kebijakan pelarangan study tour yang baru-baru ini diumumkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Gibran menegaskan bahwa bukan pelarangan study tour yang diperlukan, tetapi perketatan standar keselamatan kendaraan yang digunakan, khususnya bus yang sering menjadi sarana transportasi utama dalam kegiatan tersebut.

Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di kantor Walikota Solo, Gibran mengungkapkan keprihatinannya terhadap keputusan pelarangan tersebut. Menurutnya, study tour memiliki nilai pendidikan yang penting bagi siswa dalam memperluas wawasan dan pengalaman mereka di luar lingkungan sekolah. Namun, dia menyoroti bahwa fokus utama harus diberikan pada aspek keselamatan, terutama terkait dengan kondisi dan kualitas bus yang digunakan dalam perjalanan.

Baca Juga :   Ini Penjelasan Gibran soal Isu Sudah Gabung Golkar

Gibran menekankan perlunya pemeriksaan rutin terhadap armada bus yang digunakan untuk study tour, termasuk verifikasi kondisi teknis, keamanan, dan kelayakan operasional. Dia juga mengusulkan agar pemerintah memberlakukan standar keselamatan yang lebih ketat dan melakukan inspeksi secara teratur terhadap semua operator bus yang melayani kegiatan sekolah.

Baca Juga :   Gibran Diminta Mundur dari Jabatan Wali Kota Solo

Pernyataan Gibran ini memicu diskusi luas di kalangan masyarakat, dengan banyak pihak yang mendukung pandangannya tentang pentingnya memprioritaskan keselamatan dalam setiap aspek kegiatan, termasuk study tour. Beberapa kalangan juga menyoroti perlunya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan standar keselamatan dalam industri transportasi.

Baca Juga :   Ini Tanggapan Gibran Terkait Elektabilitas Prabowo Merosot

Sementara itu, beberapa pihak skeptis terhadap kemampuan pemerintah dalam memberlakukan standar keselamatan yang ketat dan melakukan pengawasan secara efektif terhadap armada bus yang beroperasi di seluruh Indonesia. Namun, pernyataan Gibran telah menunjukkan komitmen untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat, terutama dalam menjaga keselamatan siswa dan peserta study tour.

(tia)