Hadir di IN2MF, Nina Nugroho Tampilkan Busana Bertema Kai.ros

JagatBisnis.comBrand busana Muslimah profesional Nina Nugroho hadir dalam fashion show Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2023. Adapun tema yang diambil kali ini Kai.ros dari bahasa Yunani. Artinya, momen yang sempurna, halus dan krusial; waktu dan tempat yang tepat dan cepat yang menciptakan suasana yang tepat untuk bertindak, berkata-kata, atau bergerak.

“Kai.ros mengambarkan sebuah kesempatan untuk mencapai sesuatu yang diidamkan,” kata desainer brand tersebut Nina Septiana di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (27/10/2023).

Dia menjelaskan, hadir dalam parade 8, di acara tersebut, busana bertema Kai.ros dituangkan dalam 8 koleksi dengan menggunakan bahan utamanya batik tenun seseh. Kehadiran tenun seseh merupakan aksi nyata brand ini dalam mengembangkan sustainable modest fashion, sebagaimana tema IN2MF kali ini.

“Karena setiap lembar kain tenun seseh tercipta dari limbah benang tenun yang disatukan kembali. Proses penyatuan helai demi helai benang yang semula tidak memiliki arti apa-apa itu, kemudian diberi nama tenun seseh,” ungkapnya.

Menurut Nina, koleksinya kali ini melambangkan keberdayaan seorang perempuan. Hal ini tersirat dari pilihan warna dan material bahan yang digunakan. Untuk warna merah keoranye-an, misalnya, melambangkan kekuatan seorang perempuan tangguh yang terbiasa berjibaku dengan rutinitas multiperannya sejak matahari terbit hingga tenggelam.

“Namun dibalik kekuatannya, seorang perempuan diciptakan Tuhan YME memiliki kelembutan. Sejak dari rahim ibunya naluri seorang perempuan didominasi perasaan penuh kelembutan dan cinta kasih,” katanya.

Nina menegaskan, pada koleksi ini diwakili oleh warna hijau dan berbagai motif bunga. Hijau diambil dari filosofi sebuah kelembutan, dan motif bunga-bunga adalah melambangkan seorang perempuan tidak bisa lepas dari sebuah keindahan, wangi dan kecantikan.

“Koleksi ini juga memadukan keserasian warna pada setiap lembaran batik tenun seseh yang memiliki karakter bahannya yang firm dengan bahan satin silk dan jaguard yang memberi kesan elegan. Tidak lupa, kami juga menggunakan detil sebagai ciri khas karya brand ini, berupa piping, pleats dan double manset (wudhu friendly),” ungkapnya.

Dia menerangkan, tenun seseh adalah aksi nyata dalam menghadapi tantangan global dan kerusakan ekosistem yang dilakukan manusia, sebagai dampak dari kegiatan fesyen. Tenun seseh juga merupakan sebuah ajakan kepada masyarakat untuk semakin peduli terhadap lingkungan, sekaligus  bangga menggunakan produk busana yang ramah lingkungan.

“Kain tenun ini tercipta dari tangan penenun ukm perempuan asal Solo. Berbagai lembaran tenun seseh nan cantik dengan berbagai motif batik berhasil tercipta. Tentunya, kain seseh itu juga bernilai jual tinggi,” tutup Nina. (eva)