JagatBisnis.com – Amerika Serikat memanjangkan mobilisasi kapal benih George H. W. Bush buat membagikan alternatif pada kreator kebijaksanaan, menyusul serbuan memadamkan oleh gerombolan yang dibantu Iran di Suriah pada minggu kemudian.
Ketetapan itu membolehkan kapal perang Bush itu serta lebih dari 5. 000 pasukan, yang saat ini terletak di area operasional Komando Eropa, tidak hendak balik ke dermaga asal di AS cocok agenda.
“ Perpanjangan kewajiban dari George HW Bush Carrier Strike Group, tercantum USS Leyte Gulf, USS Delbert D. Black, serta USNS Arktik, membolehkan alternatif yang berpotensi tingkatkan keahlian CENTCOM buat menjawab bermacam mungkin di Timur Tengah,” tutur Ahli ucapan Aba- aba Pusat AS( CENTCOM) Kolonel Joe Buccino dalam suatu statment, Jumat, 31 Maret 2023.
Buccino pula menulis penyebaran yang dijadwalkan serta dipercepat dari satu skuadron pesawat serbu A- 10 ke area itu. Seseorang administratur AS, berdialog tanpa mengatakan julukan, berkata kapal benih Bush diharapkan senantiasa terletak di area tanggung jawab Aba- aba Eropa.
Informasi mengenai mobilisasi itu tiba satu hari sehabis Pentagon melipatgandakan enumerasi jumlah gerombolan Amerika yang terluka dalam serbuan di Suriah pada minggu kemudian jadi 12, menyusul penaksiran 6 personel tentara AS dengan luka otak mencekam.
Serbuan itu pula membunuh seseorang kontraktor Amerika serta menyakiti yang lain.
Kepala negara Joe Biden mengingatkan Iran minggu kemudian kalau Amerika Sindikat hendak berperan jelas buat mencegah warganya. Pentagon berspekulasi 8 gerilyawan berpulang dalam serbuan hawa AS kepada 2 sarana terpaut Iran di Suriah sepanjang dasar bertembakan yang dipicu oleh serbuan awal kepada pos AS di dekat kota Hasaka, Suriah, pada 23 Maret 2023.
Bangunan Putih berkata pada Senin kalau kejadian itu tidak hendak mengakibatkan mundurnya AS dari penempatan yang nyaris berumur 8 tahun ke Suriah. Gerombolan Amerika serta kawan kerja lokal arahan Kurdi melawan sisa- sisa ISIS di negeri itu.
Tetapi, Amerika Sindikat dengan cara sah memprioritaskan Rusia, Ukraina, serta Asia- Pasifik dalam kebijaksanaan keamanan nasionalnya, di atas Timur Tengah sehabis 2 dasawarsa campur tangan AS di area itu sepanjang perang globalnya melawan terorisme.
Kebijaksanaan itu menimbulkan penyusutan totalitas personel serta peninggalan tentara AS di Timur Tengah. (tia)
