Ternyata Ada Masjid Dari Abad 16 di Jakarta

JagatBisnis.comMasjid yang tersebar di wilayah Jakarta ini kita ketahui sangat banyak dari mulai Timur, Barat, Utara, Selatan, Pusat dan yang paling unik adalah usia masjid di Jakarta ini bisa dibilang berusia tua semua namun kondisi bangunannya yang masih terpelihara karena di jaga secara turun temurun sehingga keberadaannya masih ada hingga kini.

Ini menunjukan bahwa penyebaran agama Islam di Jakarta ini memang dari dulu yang di bawa bangsa Arab sambil berdagang ke wilayah Batavia sekaligus menyebarkan agama Islam.

Masjid Al-Alam Marunda menjadi jejak Islam di tanah Betawi. Tak ayal Masjid Al-Alam Marunda memiliki nilai sejarah Jakarta yang tinggi.

Diketahui suku asli di tanah Jakarta ialah suku Betawi. Suku Betawi dikenal dengan suku yang memiliki nilai-nilai keislaman cukup tinggi di setiap kegiatan sehari-harinya.

Ternyata, pada sejarah Jakarta, jejak Islam masuk ke tanah Jakarta dimulai dari kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara terdapat sebuah masjid yang konon menjadi masjid tertua di Jakarta.
Masjid Al-Alam Marunda namanya. Dalam sejarah Masjid Al-Alam Marunda, saking tuanya masjid tersebut, warga sekitar saja tidak tahu persis kapan di bangunnya masjid tersebut.

Bahkan, menjadi kepercayaan warga sekitar, Masjid Al-Alam Marunda hanya dibangun semalam saja oleh para ulama di kala itu.

Pada sejarah Masjid Al-Alam Marunda warga sekitar percaya, konon kemunculan masjid ini begitu tiba-tiba di mana saat sore keberadaan masjid belum ada kemudian keesokan harinya saat mentari pagi muncul warga sudah melihat bangunan masjid.

Warga sekitar Masjid Al-Alam Marunda pun percaya para Aulia atau orang yang dimuliakan oleh umat Islam merasa terpanggil untuk mendirikan sebuah tempat bagi para umat untuk mendalami agama Islam.

Saking tuanya Masjid Al-Alam Marunda kemudian para ahli arkeolog dan purbakala pada tahun 1982 meneliti Masjid Al-Alam Marunda untuk tahun kapan masjid tersebut dibangun.
Hasilnya ditemukan bangunan ini dibangun pada abad ke-16, sekitar 1640 pertengahan, antara 1600 dan 1700an.

Dari hasil penelitian sejarah, ada dua versi pembangunan Masjid Al-Alam Marunda. Versi pertama ada hubungannya dengan penyerangan Fatahillah ke Sunda Kelapa tahun 1527.

Versi kedua,masjid Al-Alam dibangun oleh pasukan Mataram pada abad ke-17. Dipercaya Masjid Al-Alam Marunda dibangun pasukan Mataram Islam untuk dijadikan tempat persinggahan di kala melakukan penyerbuan terhadap Jakarta.

Diketahui di kala itu, Jakarta dikuasai oleh penjajah Portugis. Sehingga pasukan Mataram yang dipimpin Adipati Bahurekso menyerang Batavia.
Selain melakukan penyerangan terhadap Portugis, di kala itu pasukan Mataram juga menyebarkan agama Islam di tanah Betawi.
Tercatat di antara pasukan Mataram itu terdapat ulama-ulama terkenal bernama Syeikh Nurul Ahmad Nur Muhammad dan Habib Abdul Halim bin Hayyi Yahya.

Maka dari itu dalam SK Gubernur DKI Jakarta yang terpampang pada salah satu bagian tembok masjid,di situ tertulis bahwa masjid Al-Alam Marunda dibangun pada abad 17 oleh pasukan Mataram ketika menyerbu Batavia (1628-1629).

Pada sejarah Masjid Al-Alam Marunda memang sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sejak tahun 1972 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
Nama Masjid Al-Alam Marunda juga mulai dikenal sejak ditetapkan sebagai cagar budaya. Saat itu Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menetapkan nama masjid tua itu sebagai Al-Alam. (den)

MIXADVERT JASAPRO