JagatBisnis.com – Lempengan es yang sangat besar, memiliki luas permukaan lebih besar dari Los Angeles, lepas dari Antarika dan menempuh jarak sekitar 150 km ke Laut Weddell. Untuk pertama kali fenomena ini terekam kamera para peneliti dari British Antarctic Survey (BAS) yang dirilis pada Senin (13/3/2023).
Para peneliti dari British Antarctic Survey (BAS) Halley Research Station merekam lempengan es yang diberi nama A81 saat terbang di atas gunung es dalam perjalanan pulang. Rekaman itu menunjukkan skala besar gunung es yang besar dan kuat, seperti melahirkan gunung es kecil di sepanjang garis pantainya.
“Ini adalah peristiwa melahirkan yang kami tahu akan datang,” kata Oliver Marsh, seorang ahli glasiologi BAS yang baru saja kembali dari Stasiun Penelitian Halley, dalam sebuah pernyataan dkutip dari laman Live Science, Selasa (21/3/2023).
Tim BAS pertama kali melihat jurang tersebut pada tahun 2012 dan telah memperkirakan bongkahan es yang sangat besar akan pecah sejak saat itu. Lempengan es, bernama A81, lahir dari Rak Es Brunt pada 11 Januari 2022 setelah jurang raksasa menembus lapisan es setebal 150 meter, setelah melebar selama hampir satu dekade.
Lapisan es A81 meliputi area seluas sekitar 1.550 kilometer persegi ketika lepas dari Antartika dan sejak itu menempuh jarak sekitar 150 km ke Laut Weddell. Peneliti BAS akan terus melacak A81 untuk melihat di mana lapisan es A81 akan berakhir dan apa dampaknya terhadap permukaan laut ketika akhirnya mencair.
Ahli glasiologi juga mengawasi dengan cermat gunung es raksasa lainnya, A76A, yang terputus dari Beting Es Ronne Antartika pada Mei 2021. Lempengan es raksasa adalah gunung es terbesar di planet ini.
Potongan lapisan es A76 terbesar yang tersisa, menutupi area sekitar 4.300 km persegi atau lebih besar dari negara bagian Rhode Island. Pada Oktober Pada 31 Januari 2022, citra satelit mengungkapkan A76A akhirnya mulai menjauh dari garis pantai Antartika dan masuk ke Drake Passage, yang akan menyeret gunung es menuju ekuator dan akhirnya akan mencair. (*/els)
