Palestina soal Tim U-20 Israel Main di RI: FIFA Punya Aturan Sendiri

Supoerter Timnas Israel Foto: CNBC Indonesia

JagatBisnis.com –  Protes terhadap kehadiran tim Israel di Piala Dunia U-20 2023 terus menguat, dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi Islam lainnya seperti Muhammadiyah menyuarakan kekecewaan. Mereka mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas terhadap masalah ini, mengingat dukungan Tanah Air terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, demi menjaga kewibawaan dan konstitusi Indonesia, dia mengusulkan timnas Israel untuk bertanding di luar Indonesia.

“Saya ingin adalah solusi yang benar-benar adil, Indonesia tidak dipermalukan, kita senang, masyarakat tenang, tidak ada konflik, Israel tetap bisa main (bola), tapi tidak di Indonesia, misalnya. Itu berbagai kemungkinan,” kata Sudarnoto, Jumat (17/3/2023).

Namun, pemerintah Indonesia berada dalam posisi sulit, karena sebagai tuan rumah, mereka harus mematuhi aturan yang FIFA tetapkan. Mundur sebagai tuan rumah bukanlah pilihan yang ideal, mengingat persiapan yang telah berjalan sejak 2019 dan dampak yang akan timbul bagi citra Indonesia di dunia internasional.

Baca Juga :   Timnas Israel Dilarang Masuk Wilayah Kedaulatan Indonesia

Muhammadiyah termasuk organisasi masyarakat yang ikut menolak. Ketua Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhyiddin Junaidi, mengatakan para pengurus ormas Islam sempat mengagendakan pertemuan untuk membahas isu ini pada pekan lalu. Pertemuan itu sedianya berbarengan dengan kunjungan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD ke kantor MUI. Namun batal.

Kementerian Luar Negeri Indonesia, melalui juru bicaranya, Teuku Faizasyah, mencoba menenangkan situasi dengan menyatakan bahwa kehadiran tim Israel di Piala Dunia U-20 tidak akan menggoyahkan posisi Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. “Khususnya konsistensi Indonesia dalam mendukung terwujudnya kemerdekaan Palestina,” katanya.

Baca Juga :   MUI Minta Pemerintah Tolak Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023

Faizasyah juga menegaskan bahwa seluruh aturan FIFA yang memberi aturan, dan Indonesia hanya berperan sebagai tuan rumah.

Pengamat sepak bola Firzie Idris menyarankan pemerintah untuk mengambil langkah antisipatif dengan menempatkan tim Israel di Bali, di mana penolakan masyarakat terhadap kehadiran mereka relatif lebih rendah. Sejauh ini, pemerintah Indonesia belum mengambil keputusan resmi mengenai penempatan tim Israel selama turnamen.

Piala Dunia U-20 sendiri akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Manahan (Solo), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Kapten I Wayan (Bali).

Sementara itu, Muhadjir Effendi, Plt Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus Ketua Dewan Pengarah Panitia Piala Dunia U-20, menyatakan bahwa persiapan untuk turnamen terus berjalan, termasuk pembenahan stadion. Ia turut meminta publik tak kaitkan isu penolakan timnas Israel dengan agama.

Baca Juga :   Presiden Jokowi Diminta Larang Timnas Israel di Piala Dunia U-20

“Karena itu nanti kita akan bicara dengan FIFA, apa prasyarat-prasyarat apa saja atau kondisi-kondisi apa saja yang harus kita jaga bersama agar tidak sampai apa yang terjadi nanti melampaui batas sikap konstitusional kita, sikap kebijakan luar negeri kita yang berbasis yang pada konstitusi Undang-Undang 1945,” ujar Muhadjir saat temu santai dengan wartawan di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/3/2023).

Kontroversi ini menyoroti tantangan yang Indonesia hadapi dalam menjaga hubungan diplomatik dengan Palestina dan memenuhi kewajibannya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Pemerintah Indonesia perlu mencari solusi yang dapat memuaskan semua pihak dan menjaga citra negara di kancah internasional. (tia)

MIXADVERT JASAPRO