Badai Matahari Dahsyat Tunda Peluncuran SpaceX

JagatBisnis.com –  Badai matahari dahsyat yang menghantam Bumi pada Senin (27/2/2023) memaksa SpaceX menunda peluncuran Starlink dari Florida, AS. Badai matahari berkekuatan besar juga mengganggu operasi beberapa rig minyak di Kanada karena berpengaruh pada akurasi sinyal GPS.

Menurut sistem klasifikasi NOAA, badai matahari yang terjadi ini masuk kategori kuat atau G3 dan terbentuk dari kombinasi berbagai faktor. Dalam beberapa hari terakhir, aliran angin matahari cepat telah mengalir ke Bumi dari lubang koronal, medan magnet matahari.

Selain itu, dua lontaran massa koronal (CME), semburan besar plasma matahari, muncul dari wilayah aktif atau bintik matahari selama akhir pekan. Kemudian semburan plasam matahari mencapai Bumi secara berurutan pada hari Minggu (26/2/2023) hingga Senin (27/2/2023).

Badai matahari kategori G3 dapat terjadi hingga 200 kali per siklus matahari dan dapat menyebabkan berbagai gangguan. Di antaranya masalah pada jaringan listrik, pesawat ruang angkasa di orbit, serta gangguan sinyal satelit dan sinyal radio.

Sementara itu, Fisikawan Matahari AS dan Pakar Cuaca Luar Angkasa Tamitha Skov menjelaskan, solarstorm (badai matahari) kuat yang sedang berlangsung berdampak pada GPS. Peristiwa seperti ini akan datang lebih sering saat matahari mencapai maksimum. Makanya, SpaceX menunda peluncuran untuk menghindari gangguan yang bisa mengancam satelit yang dibawa. Apalagi pada Februari 2022, sebanyak 40 satelit Starlink milik SpaceX yang baru diluncurkan rontok dihantam badai matahari.

“Sejak insiden itu, SpaceX memberikan perhatian besar pada prakiraan cuaca luar angkasa, termasuk badai matahari. SpaceX juga menyediakan data dari sensor bawaan Starlink untuk membantu NOAA meningkatkan pengamatan prakiraan cuaca luar angkasanya,” katanya dikutip dari laman Space, Rabu (1/3/2023).

Ahli geologi eksplorasi Kanada Chris Mason mengungkapkan, SpaceX, bukan satu-satunya perusahaan yang terganggu oleh badai geomagnetic kali ini. Bahkan, anjungan pengeboran di Saskatchewan, tempatnya bekerja, harus ditutup sementara operasinya karena badai matahari.

“Saya telah menjadi ahli geologi sumur selama hampir 30 tahun, dan tadi malam/pagi ini adalah pertama kalinya kami menghentikan sementara operasi pengeboran karena badai matahari. Peralatan elektronik pada mata bor untuk penunjuk arah tidak dapat bekerja akibar gangguan badai matahari,” kata Mason dalam postingan di Facebook pribadinya. (*/els)