Jangan Khawatir Ukhti, Ada Tips Bayar Hutang Puasa

JagatBisnis.com –  Momen yang paling ditunggu oleh seluruh umat di seluruh dunia yaitu dengan datangnya bulan suci Ramadhan, dimana dibulan ini semua amal perbuatan yang baik dilipat gandakan ganjaran pahalanya, dengan berpuasa di bulan suci Ramadhan dan melaksanakan ibadah- ibadah lainnya yang berkaitan dengan momen bulan suci Ramadhan seperti sholat tarawih, tadarusan Al’quran, semua ingin kita dapatkan dan kita laksanakan dengan khusyu baik laki-laki maupun perempuan.

Beberapa perempuan
pasti ada yang masih belum membayar utang puasanya tahun lalu. Supaya pahala yang didapat berlimpah, banyak yang kemudian mengganti utang puasa Ramadan dengan cara menggabungkannya bersama puasa sunah Senin Kamis. Apakah boleh menggabungkan niat puasa qadha Ramadan dan puasa Senin Kamis dalam satu waktu?

Jawabannya boleh. Mengutip dari situs Kementerian Agama Kota Denpasar, mengubah niat puasa qadha menjadi puasa sunah hukumnya boleh. Menurut para ulama, mengubah niat puasa wajib, selain bulan Ramadan, hukumnya boleh. Ustaz Buya Yahya dan Abdul Somad juga mengatakan hal serupa. Dalam ceramahnya, kedua ustaz ini juga menyebut boleh menggabungkan puasa qadha Ramadan dan puasa Senin Kamis.
Yang tidak boleh sebaliknya. Kamu mengubah niat puasa sunah menjadi puasa qadha. Itu hukumnya tidak boleh dan tidak sah. Itu karena puasa qadha dihitung sebagai puasa wajib dan niat puasa wajib harus dilakukan di waktu malam sebelum waktu fajar tiba.
Tadi sudah disinggung bahwa puasa Senin Kamis boleh digabung dengan puasa qadha. Namun kamu tidak perlu membaca niat puasa keduanya. Kamu cukup baca niat puasa qadha saja di dalam hati. Tapi pastikan kamu membaca niatnya dari malam hari, karena kalau kamu baru membaca niat pada pagi hari, maka puasanya tidak sah.

Berikut bacaan niat puasa qadha Ramadan dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin an qadha’I fardhi syahri romadhoona lillahi taala.

Artinya: “Aku berniat untuk meng-qadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah Ta ala.”

Ada delapan golongan yang mendapat keringanan boleh tidak berpuasa di bulan Ramadan. Di antaranya adalah wanita haid, ibu hamil dan menyusui, musafir, dan orang sakit. Namun mereka semua diwajibkan mengganti utang puasanya di luar bulan Ramadan.

فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ

Artinya: “Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain (QS. Al Baqarah ayat 184).”

Lalu, kalau utang puasanya belum lunas, apakah puasa Ramadannya akan sah? Jawabannya tetap sah kok. Namun akan lebih baik lagi bila utang puasa kamu sudah lunas sebelum bulan suci Ramadan kembali datang.

Demikian penjelasan seputar apakah niat puasa qadha Ramadan dan puasa Senin Kamis boleh digabung. Sekarang kamu sudah tahu jawabannya bukan. Jadi jangan sampai salah ya. (den)