Ekbis  

Tantangan, Peluang dan Berkah Menjadikan Indonesia tanpa Resesi

JagatBisnis.com –  Perlambatan ekonomi makro secara luas saat ini sedang terjadi diseluruh penjuru wilayah negara di dunia dari mulai kenaikan harga komoditas energi dan pangan hingga inflasi global sehingga memicu resesi di berbagai sektor ekonomi dan segala fasilitas pembiayaan yang menaikan suku bunga.

Namun para ahli di bidang ekonomi dan perbankan tidak sependapat dengan istilah resesi juga terjadi di Indonesia karena pertumbuhan ekonomi di negeri ini terus bergerak naik dan mengalami pertumbuhan yang positif, seperti pada acara fokus grup diskusi yang diadakan di hotel Aston Kartika (7/2/2023) dengan para pembicara ada Josua Pardede chief ecomonist PT Bank Permata Tbk, Taufik Damhuri yang mewakili Direktur SMI Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu, Eriko Satarduga Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi PDI, Kamrussamad Anggota DPR RI Komisi XI Fraksi Partai Gerindra, dengan tema diskusi Peluang dan Tantangan Perbankan Menghadapi Resesi Global 2023 yang dihadiri awak media dari berbagai media.

Pada sesi awal diskusi dibuka oleh Kamarussamad dengan memaparkan kondisi ekonomi secara makro dengan adanya resesi secara global bahkan melanda Indonesia, namun resesi itu tidak terlalu berdampak kepada sektor usaha hanya memang terjadi perlambatan di sektor transaksi secara nasional namun tidak terlalu berdampak jauh karena penerintah melalui sektor perbankan mengawal kondisi ini agar tudak terjadi inflasi yang tinggi.

Baca Juga :   Yuk, Rayakan Halloween di ASTON Kartika Grogol Hotel & Conference Center

Seperti diungkapkan oleh Josua Pardede dalam paparan awalnya mengatakan”peluang pertumbuhan ekonomi kita akan tetap bertumbuh itu dibuktikan dengan banyaknya pembiayaan disektor UMKM dan kredit perbankan selain itu disektor mineral juga tumbuh dengan pesat dengan skema pembiayaan dibidang pertambangan, mineral dan energi lainnya”.

Selain itu tambahnya investasi asing dan modal asing yang masuk ke Indonesia terutama untuk mendorong perekonomian dan trendnya terus menunjukan adanya perbaikan ataupun pemulihan seperti pada sektor makanan dan minuman, namun dari itu semua memang dalam mengatur dan mengelola pembiayaan harus dilakukan langkah langkah pengamanan agar inflasi tidak terlalu tinggi dengan kebijakan pengetatan moneter oleh Bank Indonesia dan menaikan suku bunga perbankan nasional.

Baca Juga :   Sensasi Kenikmatan Kuliner Khas Meksiko di ASTON Kartika Grogol

Sejauh ini Bank Indonesia sudah menaikan kurang lebih 225 poin atau 2,25% dari sejak bulan Agustus tahun lalu tapi kita lihat dampak positifnya bahwa inflasi relatif terjaga dibanding dengan negara lain, kita juga bisa lihat bisnis suku bunga perbankan yang relatif stabil ikut mendorong dunia perbankan lebih ekspansif lagi.

Saat ini beberapa bank konvensional banyak beralih ke transaksi digital yang semua itu dikendalikan hanya melalui handphone dari mulai buka rekening hingga transaksi perbankan lainnya,dengan demikian bahwa bank saat ini sudah tidak terlalu memerlukan kantor lagi dan nasabah pun cukup bertransaksi melalui handphone saja dan biaya operasional bank bisa di tekan.

“Kegiatan pemerintah dalam mendukung UMKM dikarenakan UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia karena hampir 90% usaha di Indonesia adalah UMKM dan usaha mikro sejenis yang memang harus di dukung dan di bantu melalui skema KUR, dengan pemberian pinjaman KUR memveri bantuan modal kepada para pelaku UMKM sedangkan perbankan memberikan suku bunga yang tidak akan memberatkan para pelaku usaha UMKM”, demikian ucap Taufik dalam paparannya.

Baca Juga :   ASTON Kartika Grogol Langsungkan Malam Apresiasi

“Pada intinya, seluruh sektor usaha dan UMKM itu adalah bentuk perhatian negara dalam membantu pembiayaan dengan dasar gotong royong dalam meningkatkan penghasilan bagi para pelaku usaha dan UMKM, dan perbankan dalam hal ini memberikan kemudahan dalam persyaratan serta administrasi bagi para UMKM dalam mengajukan pinjaman bahkan ada Lembaga Keuangan Bukan Bank yang sistem administrasinya sangat mudah semua itu bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, demikian ucap Eriko Satarduga sebagai kalimat penutup dalam acara diskusi ini. (jbo)

MIXADVERT JASAPRO