Begini Respon Wapres Terkait Heboh Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun untuk Rapat di Hotel

JagatBisnis.com –  Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan agar anggaran pengentasan kemiskinan tepat sasaran. Dia merespons pertanyaan awak media mengenai pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas tentang anggaran pengentasan kemiskinan yang mencapai Rp500 triliun banyak habis untuk rapat dan studi banding di hotel oleh kementerian/lembaga.

Wapres mengatakan, pemerintah memiliki target yang berat terutama menurunkan angka kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2024, sehingga penggunaan anggarannya harus lebih efisien.

“Jadi, masalah penanggulangan kemiskinan itu bukan masalah anggaran, karena anggarannya sudah besar. Tapi pada kinerja yang lebih efektif, ini yang harus dibenahi betul,” kata Wapres saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Yogyakarta dikutip dari akun YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Sabtu (4/2/2023).

Baca Juga :   Wapres Ma'ruf Amin Rayakan Tahun Baru dengan Istighosah

Wapres mengingatkan agar biaya perjalanan atau studi banding kementerian/lembaga jangan terlalu besar menyedot anggaran pengentasan kemiskinan.

“Mungkin maksud Menpan itu jangan sampai terlalu besar anggaran yang sifatnya untuk biaya perjalanan, biaya studi banding. Sehingga menyedot, jangan terlalu besar. Apalagi, kita selalu jaga jangan sampai terlalu besar untuk rapat dan perjalanan dinas, tapi justru tepat sasaran pada kemudian koordinasi programnya yang benar. Kemudian konvergensi anggarannya,” terangnya.

Baca Juga :   Kunjungi Masjid Nabawi, Ma'ruf Amin Ziarah ke Makam Nabi

Dia menjelaskan, anggaran penanggulangan kemiskinan pada dasarnya digunakan untuk dua program. Salah satunya, perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, sehingga mereka bisa bertahan hidup.

Baca Juga :   Wapres: Booster Akan Dijadikan Syarat Mudik Lebaran

“Kedua, anggaran untuk itu pemberdayaannya supaya mereka bisa tidak lagi miskin. Dua anggaran itu memang besar dan tersebar di berbagai kementerian lembaga,” imbuhnya.

Menurutnya, anggaran tersebut wajar apabila jumlahnya besar. Namun yang terpenting adalah ketepatan sasaran, koordinasi program, dan konvergensi anggaran pada tiap kementerian/lembaga.

“Anggaran ini jangan sampai masing-masing (kementerian/lembaga) menjalankan sendiri-sendiri, tapi ada konvergensi sehingga anggaran itu efektif,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO