Tekno  

Waspadalah! Begini Cara Hacker Membajak WhatsApp Anda

JagatBisnis.com –  Penjahat siber punya banyak cara kerjam untuk bisa membajak WhatsApp Anda. Terlepas dari berbagai fitur keamanan yang dimiliki WhatsApp, seperti penggunaan enkripsi ujung ke ujung.

Sebaik apa pun langkah-langkah keamanan ini, WhatsApp tetap tidak kebal terhadap perentas atau penjahat siber yang pada akhirnya dapat membahayakan privasi pesan dan kontak Anda.

Berikut ini beberapa serangan kejam dan berbahaya yang bisa dilakukan WhatsApp:

1. Remote Code Execution lewat GIF
Pada Oktober 2019, peneliti keamanan Awakened mengungkapkan kerentanan di WhatsApp yang memungkinkan peretas mengambil kendali aplikasi menggunakan gambar GIF. Serangan ini memanfaatkan cara WhatsApp memproses gambar saat pengguna membuka tampilan Galeri untuk mengirim file media.

Saat ini terjadi, aplikasi mem-parse GIF untuk menampilkan pratinjau file. File GIF ini istimewa karena memiliki banyak bingkai yang disandikan. Ini berarti bahwa kode dapat disembunyikan di dalam gambar.

Baca Juga :   WhatsApp Bikin Kebijakan Baru

Jika seorang peretas mengirim GIF jahat ke pengguna, mereka dapat membahayakan seluruh riwayat obrolan pengguna. Peretas akan dapat melihat siapa pengguna yang telah mengirim pesan dan apa yang mereka katakan. Mereka juga dapat melihat file, foto, dan video pengguna yang dikirim melalui WhatsApp.

Kerentanan tersebut memengaruhi versi WhatsApp hingga 2.19.230 pada Android 8.1 dan 9.

2. Serangan Voice Call Pegasus
Kerentanan WhatsApp lainnya yang ditemukan pada 2019 adalah peretasan panggilan suara Pegasus. Serangan menakutkan ini memungkinkan peretas mengakses perangkat hanya dengan melakukan panggilan suara WhatsApp ke target mereka.

Meski target tidak menjawab panggilan, serangan itu masih bisa efektif. Bahkan, target mungkin tidak menyadari, malware telah terpasang di perangkatnya.

Metode ini dikenal sebagai buffer overflow. Di sinilah serangan dengan sengaja memasukkan begitu banyak kode ke dalam buffer kecil sehingga “meluap” dan menulis kode ke lokasi yang seharusnya tidak dapat diakses.

Baca Juga :   Cara Bikin Sticker Sendiri di WhatsApp Web

Serangan ini menginstal spyware yang disebut Pegasus. Ini memungkinkan peretas mengumpulkan data panggilan telepon, pesan, foto, dan video. Bahkan membiarkan mereka mengaktifkan kamera dan mikrofon perangkat untuk mengambil rekaman.

3.Rekayasa Sosial
Cara lain yang rentan untuk meretas WhatsApp adalah melalui serangan rekayasa sosial, yang sering digunakan di Indonesia. Cara ini mengeksploitasi psikologi manusia untuk mencuri informasi atau menyebarkan informasi salah. Salah satu contohnya adalah menyamar jadi orang lain, mengirimkan pesan yang tampaknya berasal dari mereka.

4. Pembajakan Media File
Serangan ini memanfaatkan cara aplikasi menerima file media seperti foto atau video dan menulis file tersebut ke penyimpanan eksternal perangkat.

Serangan dimulai dengan memasang malware yang tersembunyi di dalam aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya. Lantas memantau file yang masuk untuk Telegram atau WhatsApp. Saat file baru masuk, malware dapat menukar file asli dengan yang palsu.

Baca Juga :   Berikut 5 Ciri-ciri WhatsApp Sedang Dibajak

5. Aplikasi Pihak Ketiga
Banyak sekali aplikasi pihak ketiga yang bahkan berbayar, mengambil data pribadi penggunanya. Aplikasi seperti Spyzie and mSPY dapat dengan mudah membajak akun WhatsApp penggunanya dan mencuri data pribadi.

6. WhatsApp Web
WhatsApp Web memudahkan pengguna memakai WhatsApp hanya lewat browser di komputer atau tablet. Tapi, ini jadi masalah ketika Anda log in di WhatsApp Web di komputer umum dan lupa keluar.

Pemilik komputer bisa mengklik menu “Keep Me Signed In” saat log in kembali. Sehingga WhatsApp Anda akan tetap ada di browser tersebut meski sudah ditutup. (*/els)

MIXADVERT JASAPRO