Sejak Masa Konsepsi, Persiapkan Agar Anak Bebas dari Stunting

Ilustrasi stunting pada anak Foto: Hello Sehat

JagatBisnis.com Agar anak bebas stunting ternyata bisa dipersiapkan sejak masa konsepsi. Hal tersebut ditekankan oleh Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Dr. Minsarnawati, M.Kes.

Dia menjelaskan, mempersiapkan anak agar terbebas dari stunting sebaiknya dimulai sejak masa konsepsi atau 270 hari pertama kehidupan si buah hati.

“Pada dasarnya ketika hendak menyelesaikan masalah stunting kita fokus pada 1000 hari pertama kehidupan dan 270 hari pertama itu ada ketika masa konsepsi sampai lahir dan tercukupi (gizinya) sampai usia 2 tahun pertama setelah lahir,” katanya dalam temu media virtual, Indonesia Sehat dalam rangka Hari Gizi Nasional, ditulis di Jakarta, Sabtu (21/01/2023).

Baca Juga :   Ada 56 Kelurahan di Kota Bandung Jadi Prioritas Penanganan Stunting

Ia menjelaskan, menyelesaikan masalah stunting tidak hanya melihat janin yang dikandung oleh ibu tetapi bagaimana ayah dan ibu sebagai orangtua mempersiapkan diri untuk bisa memiliki anak yang bebas dari stunting.

Atau, dalam jangka pendek, anak atau janin tersebut tumbuh sesuai usia kehamilan dan berat badan janin dalam kandungan.

Stunting berdasarkan Perpres No. 72 tahun 2021 mendefinisikan secara umum yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi yang berlangsung secara kronis dan infeksi yang berulang. Hal ini juga ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak yang berada di bawah standar anak-anak pada umumnya.

Baca Juga :   Tingkatkan Produksi Susu, Atasi Stunting di Indonesia

Di Indonesia sudah ada perubahan angka pada tahun 2021, yaitu prevalensinya saat ini sudah di angka 24 persen. Namun, dari semua provinsi di Indonesia, Nusa Tenggara Timur masih menjadi provinsi yang paling tinggi kasus stunting-nya.

Dosen jurusan kesehatan masyarakat ini mengatakan, permasalahan stunting tidak hanya soal kesehatan atau pola gizi yang tidak tepat, tapi juga sangat terkait dengan pembangunan bangsa.

“Jadi, kalau sudah terkait pembangunan, seluruh komponen bangsa harus terlibat, harus peduli, dan merasakan jadi bagian yang harus menyelesaikan masalah stunting,” ucapnya.

Baca Juga :   Pemkot Jaktim Berikan Bantuan untuk Tanggulangi Stunting dan Gizi Buruk

Permasalahan stunting, menurut Minsarnawati, bisa menghambat suatu bangsa menjadi maju karena sumber daya manusia (SDM) yang terbatas. Hal ini juga berpengaruh pada tingkat kemiskinan, ketahanan pangan, gizi serta pendidikan, dan penyakit-penyakit infeksi yang masih membayangi daerah pedalaman.

“Jika kita bisa menyelesaikan stunting, satu persoalan bangsa untuk memajukan NKRI kita miliki, yaitu modal menyelesaikan masalah yang terkait SDM,” katanya menegaskan.

Sehingga, intervensi dari berbagai pihak sangat penting dalam menekan angka stunting, mulai dari intervensi pada remaja dengan pemberian tablet tambah darah, asupan gizi yang cukup bagi ibu hamil, imunisasi, dan monitoring terpadu. (tia)

MIXADVERT JASAPRO