2023, Biaya Haji Naik Jadi Rp 69,1 Juta

JagatBisnis.com Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan biaya penyelenggaraan ibadah haji 2023 sebesar Rp 98,8 juta. Dari angka tersebut biaya yang dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp 69,1 juta. Sementara sisanya dibayarkan nilai manfaat dana haji.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Kalbar, Arif Joni mengatakan, kenaikan biaya haji 2023 yang disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu seharusnya tidak memberatkan jemaah.

“Biaya haji seharusnya tidak memberatkan jemaah. Harus rasional dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pelayanan yang tetap maksimal. Mereka itu harus diistimewakan. Terlebih uang mereka yang telah disebarkan sebagian telah digunakan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur,” kata dia pada Sabtu, 21 Januari 2023.

Arif Joni menilai, kenaikan biaya haji 2023 dari semula Rp 39 juta pada 2022 melonjak menjadi Rp 69,1 juta ini harus dikaji kembali lebih dalam. Menurutnya, biaya tersebut sangat memberatkan untuk masyarakat, terlebih bagi mereka perekonomiannya menengah ke bawah yang ingin menunaikan ibadah haji.

“Saya berharap Kemenag dan Komisi VIII DPR RI dalam membahas harus rasional. Kenaikan hingga 77 % hampir dua kali lipat dari tahun lalu tentu memberatkan,” ungkapnya.

“Kalau jemaah mendapat subsidi dari nilai manfaat dari dana jemaah yang disetorkan itu wajar karena nilai manfaat itu diambil dari uang jemaah juga,” sambungnya.

Berdasarkan penjelasan Kemenag RI, biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) usulan dari pemerintah senilai Rp 69.193.734,00 atau 70 persen dan nilai manfaat 29.700.175,11 atau 30 persen dan BPIH 98.893.009,11 atau 100 persen.

“Saya rasa wajar kalau subsidi nilai manfaat tetap seperti tahun lalu. Jangan dibeda-bedakan. Terlebih living cost tinggal 1.000 real atau Rp 4.080.000. Padahal tahun sebelumnya 1.500 Real,” jelasnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kalbar ini juga berharap, pelayanan bagi jemaah yang melaksanakan ibadah haji lebih ditingkatkan, terutama akomodasi penginapan dan makanan jemaah.

“Selain berharap biaya haji tetap, saya juga berharap pelayanan semakin meningkat. Baik masalah pemondokan atau hotel maupun masalah makan atau katering. Agar jemaah bisa lebih khusyuk dalam beribadah,” pungkasnya.(tia)

MIXADVERT JASAPRO