Tahun 2023 Tak Ada Dana PEN, Pemerintah Harus Fokus Tiga Hal Ini

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati

JagatBisnis.com – Pemerintah resmi menghentikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2023. Menyikapi hal itu, DPR RI mengingatkan pemerintah agar fokus pada tiga hal pada tahun 2023. Tiga hal tersebut adalah menjaga ketersediaan pasokan, stabilitas harga bahan pangan dan mempercepat penciptaan lapangan kerja.

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati menjelaskan, alokasi PEN dihentikan seiring dengan pandemi Covid-19 yang makin terkendali. Dalam transisi dari pandemi ke endemi, hal utama yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga ketersediaan pasokan dan harga bahan pangan. Karena komponen tersebut adalah yang paling besar menguras pendapatan masyarakat.

“Oleh sebab itu perlu dipikirkan, apakah program bantuan langsung non tunai dikembalikan ke posisi semula (tunai) agar jaminan terhadap pemenuhan beras atau bahan pokok bagi rumah tangga prasejahtera lebih baik. Karena kekuatan pertumbuhan ekonomi kita adalah konsumsi rumah tangga yang besar,” kata Anis dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga :   Anis Byarwati Salurkan Bantuan Usaha UMKM

Dia menegaskan, sehingga sangat penting untuk selalu menjaga daya beli masyarakat. Untuk itu, diperlukan mempercepat penciptaan lapangan kerja agar rakyat memiliki penghasilan yang dapat dibelanjakan.

Baca Juga :   Politisi PKS: Keadilan Dalam Kepemilikan Lahan Merugikan Petani

“Karena ekonomi nasional membutuhkan stimulus besar untuk mendukung pemulihan ekonomi dari pandemi. Maka, persoalan yang mendesak harus segera ditangani, bagaimana pemerintah bisa mengurangi intervensi pada harga-harga barang yang diaturnya (administered price). Sehingga daya beli rakyat tidak terus tertekan,” imbuhnya.

Terkait dengan penyerapan dana PEN tahun 2022, Anis menilai penyerapan anggaran masih terus menjadi persoalan di Indonesia. Karena penyerapan anggaran PEN ini memang cukup rendah sejak 2020. Dalam kaitannya dengan indikasi pemulihan ekonomi, kelihatan masih jauh dari kondisi sebelum pandemi Covid-19.

Baca Juga :   DPR Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Sektor Pertanian

“Konsumsi belum sepenuhnya pulih bahkan dapat dikatakan menurun karena kenaikan inflasi. Dari lapangan usaha, indikasi pemulihan masih jauh. Justru yang terjadi masih terlihat penurunan. Bisa kita lihat bahwa industri manufaktur terus melambat. Perannya terhadap PDB terus menurun di tengah kebutuhan penyerapan tenaga kerja yang lebih besar,” tutup Anis. (eva)

MIXADVERT JASAPRO