JagatBisnis.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa hakim agung Gazalba Saleh, Kamis (8/12/2022). Gazalba diketahui telah memenuhi panggilan pemeriksaan namun, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, tidak memberi penegasan apakah Gazalba yang telah ditetapkan sebagai tersangka suap kepengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA) bakal segera ditahan selepas diperiksa nanti.
“Informasi yang kami peroleh benar (Gazalba diperiksa penyidik),” kata Ali, di Jakarta.
Selain Gazalba, KPK juga memeriksa dua tersangka lainnya yakni Prasetio Nugroho selaku hakim yustisial/panitera pengganti pada kamar pidana sekaligus asisten Gazalba, dan Redhy Novarisza selaku staf Gazalba. Gazalba bersama asisten dan stafnya itu disangka menerima suap.
Staf dan asisten Gazalba diketahui telah dikenakan status penahanan. Prasetio dan Redhy untuk 20 hari pertama sejak 28 November sampai dengan 17 Desember 2022. Prasetio, Redhy dan Gazalba dijerat Pasal 12 huruf c atau Pasal 12 huruf a atau b jo Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
KPK sejatinya telah memanggil Gazalba, yang diketahui telah mengajukan gugatan praperadilan penetapan tersangka di PN Jaksel, pada Senin (28/11/2022) yang lalu. Namun, Gazalba tidak memenuhi panggilan dan meminta dijadwalkan ulang.
Penanganan perkara Gazalba merupakan hasil pengembangan kasus suap hakim agung nonatktif Sudrajad Dimyati yang dituduh menerima suap terkait pengurusan perkara kepailitan KSP Intidana. Sudrajad bersama sembilan tersangka lainnya telah dikenakan status penahanan. Sementara Gazalba belum nonaktif sebagai hakim agung. (tia)
