Wapres Argentina Terjerat Kasus Korupsi

Wakil Presiden Argentina, Cristina Kirchner Foto: Tempo.co

JagatBisnis.com –  Pengadilan akan memberikan putusan terkait kasus korupsi Wakil Presiden Argentina, Cristina Kirchner, pada Selasa (6/12).

Putusan akan dibacakan dalam sidang yang dimulai pukul 09.30 waktu setempat. Terdakwa akan hadir melalui panggilan video.

“Jelas, akan ada hukuman,” terang seorang sumber pengadilan, dikutip dari AFP, Selasa (6/12).
Kirchner mengadang tuduhan korupsi yang melibatkan dua masa jabatannya sebagai presiden.

Penegak hukum menyelidiki periode delapan tahun kekuasaan Kirchner dari 2007 hingga 2015.
Penyelidikan turut mengusut masa kepresidenan mendiang suaminya, Nestor Kirchner, pada 2003 sampai 2007.

Kirchner dituduh melakukan kecurangan dengan memberikan kontrak pekerjaan umum di wilayah pusat basis pendukungnya, Patagonia.

Kirchner didakwa bersama 12 orang lainnya atas dugaan keterlibatan dalam kontrak gelap di Provinsi Santa Cruz. Tindakan tersebut diyakini menguntungkan seorang pengusaha, Lazaro Baez.

Jaksa penuntut umum menduga, kasus tersebut merupakan operasi korupsi terbesar di Argentina. Para jaksa telah menyerukan hukuman penjara 12 tahun bagi Kirchner sejak akhir Agustus.

Mereka mendesak agar dia didiskualifikasi dari dunia politik seumur hidupnya. Menggambarkan persidangan ini sebagai perburuan penyihir, Kirchner menyebut hasilnya sudah bisa diprediksi.

“Putusan itu akan membawa dampak politik yang kuat,” papar analis politik dari University of Buenos Aires, Rosendo Fraga.

Walau begitu, proses keadilan yang memecah belah tersebut kemungkinan tidak akan menghasilkan hukuman penjara bagi Kirchner. Sebab, dia dilindungi kekebalan kongres.

Sebagai wapres, Kirchner otomatis menjabat sebagai Senat Argentina. Oleh karena itu, ia menikmati kekebalan sebagai anggota parlemen.

Kirchner masih dapat mencalonkan diri untuk jabatan mana pun, termasuk dalam pemilihan umum Argentina pada 2023.

Bahkan bila dinyatakan bersalah, potensi pengajuan banding dapat menyusul selama bertahun-tahun mendatang. Menurut Fraga, proses ini bisa memakan waktu hingga enam tahun atau lebih.

Kirchner mengatakan, segala tuduhan tersebut merupakan kebohongan yang dibuat oleh musuh-musuh politiknya.

“Pengadilan ini benar-benar menjadi regu tembak,” ungkap politikus veteran itu dalam pidato terakhirnya di pengadilan.

Selama dua dekade terakhir, tokoh kiri berusia 69 tahun itu telah menjadi pusat politik Argentina. Dia menuai kekaguman dan kebencian secara merata dari masyarakat.

Namun, popularitasnya memudar dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga, masa depannya dalam dunia politik menjadi tidak pasti.

Banyak pihak mengkhawatirkan potensi protes bila dia dinyatakan bersalah. Ketika jaksa mendorong hukuman penjara, demonstrasi massal harian meletus di luar gedung apartemen Kirchner di Recoleta.

Dalam salah satu aksi ini pada 1 September, seorang pria menodongkan senjata ke arah Kirchner. Tetapi, dia gagal melepaskan tembakan. Empat orang telah didakwa atas serangan tersebut. (tia)

MIXADVERT JASAPRO