JagatBisnis.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara (Jakut) tengah menggodok konsep Sertifikasi Kantin Sehat di seluruh sekolah negeri maupun swasta. Kantin sehat ini sebagai bentuk penyelamatan anak atau para siswa dari paparan zat makanan dan minuman yang berbahaya.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan, sertifikasi Kantin Sehat berawal dari kasus ginjal akut pada anak yang berasal dari kandungan obat Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG). Sertifikasi ini merupakan suatu bentuk percepatan penyelamatan agar terdapat pencegahan terhadap beragam penyakit yang berasal dari makanan dan minuman yang dijajakan kantin sekolah.
“Kantin sekolah harus bersertifikasi sehat sehingga makanan dan minuman yang dijual aman dikonsumsi siswa,” kata Ali Maulana Hakim saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (9/11/2022).
Dia menjelaskan, dalam tahap awal sertifikasi ini, terdapat tahap kurasi terhadap makanan dan minuman yang diproduksi dan dijual penjamah makanan di kantin sekolah. Setelah adanya sosialisasi yang digaungkan Suku Dinas Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Utara, baik Wilayah 1 maupun Wilayah 2. Selain mendapatkan sertifikasi, kantin tersebut akan mendapat pengawasan dari petugas gabungan yang dibentuk melalui Instruksi Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara.
“Jadi nanti akan kita keluarkan dasar hukumnya untuk siapa dan melakukan apa. Bahkan, nanti juga akan kami bentuk Duta Pangan yang berasal dari siswa sekolah setempat untuk mengedukasi siswa lainnya terhadap jajanan sehat, baik yang dijual di kantin maupun di lingkungan luar sekolah,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara, dr Lysbeth Regina Pandjaitan menambahkan, sertifikasi Kantin Sehat juga beranjak dari arahan Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono. Kebijakan tersebut untuk memastikan jajanan anak sekolah sehat dan tidak mengandung zat berbahaya.
“Secara teknis untuk mendapatkan sertifikasi kantin sehat ini, petugas akan melakukan uji sampel terhadap makanan dan minuman siap saji yang diproduksi dan dijual di kantin sekolah dengan memperhatikan kandungan zat berbahaya seperti Boraks, Formalin, hingga Metanil Yellow,” bebernya.
Dia menambahkan, data kantin sekolah yang sudah bersertifikasi ini nantinya akan ditampilkan dalam aplikasi JAKI. Sehingga orang tua atau siapapun bisa melihatnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa. (*/esa)