Minta Putin Akhiri Pemblokiran Instagram dan Facebook, Pejabat Rusia Dipecat

JagatBisnis.com –  Seorang pejabat Rusia dipecat setelah meminta Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri larangan mengakses di Instagram dan Facebook. Pejabat itu adalah Valeriya Rytvina, pendiri Dewan Blogger di bawah Dewan Federasi Rusia. Ia dipecat setelah meminta Putin mempertimbangkan kembali keputusan memblokir Instagram dan Facebook.

Kabar ini pertama kali diungkapkan laman berita Rusia Vedomosti dengan mengutip surat yang dikirim Dewan Blogger ke Putin. Para penulis mengatakan Rusia kehilangan tempat setiap hari dalam perang informasi sejak dimulainya operasi militer khusus di Ukraina.

“Rusia telah kehilangan saluran yang efektif untuk membentuk citra positif negara. Pengguna Rusia telah kehilangan kesempatan untuk membuat konten yang bertujuan membela kepentingan negara,” keterangan Dewan dikutip dari newsweek, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga :   Presiden Zelensky Tegaskan Ukraina Terus Bertahan

Diketahui, sejak Maret Facebook dan Instagram dilarang di Rusia. Pelarangan itu setelah pengadilan melabeli perusahaan induk Meta sebagai “ekstremis”. Putin juga mengambil tindakan keras terhadap outlet berita independen dan perusahaan media sosial Barat.

Baca Juga :   Menlu AS Khawatir Rusia Bisa Serang Ukraina Kapan Saja

Dewan Federasi sejak itu mengeluarkan pernyataan di saluran Telegramnya yang menyangkal keberadaan Dewan Blogger. “Inisiatif Rytvina bukanlah posisi resmi Dewan Federasi, komite, atau badan lain yang melekat pada kamar itu,” kata pernyataan itu.

“Karena fakta bahwa Valeriya Rytvina berulang kali melanggar aturan bagian dan membuat pernyataan atas nama organisasi yang tidak ada di bawah Dewan Federasi, diputuskan untuk mengeluarkannya dari panel ahli,” kata Dewan Federasi.

Baca Juga :   Imbas Perang Rusia-Ukraina, Ekonomi Global Bisa Lesu

Rusia akhirnya menindak Meta pada bulan Maret setelah Instagram mengizinkan posting yang mendesak kekerasan terhadap Putin dan pasukan pemimpin Rusia yang dikerahkan ke Ukraina pada 24 Februari. Facebook dilarang karena membatasi akses ke media Rusia. (*/els)

MIXADVERT JASAPRO