JagatBisnis.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) turut mendapatkan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp4,1 triliun yang telah disetujui Komisi VI DPR. Penambahan modal tersebut sepenuhnya akan digunakan untuk memperkuat KAI dalam penyelesaian proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Karena Hingga saat ini, progres pembangunan KCJB masih berjalan dan sesuai dengan rencana. Adapun progres investasi proyek tersebut telah mencapai 86 persen.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, dana PMN uang diajukan ini sepenuhnya hanya digunakan untuk menyelesaikan proyek KCJB melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Proyek KCJB ini juga ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada pertengahan tahun 2023, mendatang.
“Fokus terdekat adalah pada acara G20. Pada kegiatan tersebut rencana nya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan kerja ke proyek KCJB dan melihat langsung teknologi Kereta CIT atau kereta inspeksi,” ungkap Joni.
Dia menjelaskan, rencananya Presiden Jokowi dan Presiden China Xi Jinping akan mengikuti proses uji dinamis KCJB sepanjang 15 km dengan kecepatan terbatas hingga maksimal 80 km per jam. Adapun satu rangkaian KCJB terdiri dari 8 kereta dengan kapasitas sebanyak 601 pelanggan. Dari sisi kelas pelayanan terbagi menjadi VIP Class sebanyak 18 pelanggan, First Class sebanyak 28 pelanggan, dan Second Class sebanyak 555 pelanggan.
“Dari sisi tarif yang diterapkan yakni berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp350 ribu. Tapi, saat ini tarif tersebut masih terus dikaji dalam berbagai aspek. Kereta berkecepatan maksimal ditempuh 350 km per jam ini, tujuan Jakarta-Bandung atau sebaliknya bisa ditempug sekitar 36 menit-45 menit saja,” pungkasnya. (*/eva)
