BSI Dukung Pengembangan Industri Halal Dunia

Foto : Ilustrasi

JagatBisnis.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) siap akan mendukung aspirasi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen Makanan dan Minuman (MaMin) halal dunia. Besarnya potensi bisnis tersebut, menjadikannya sebagai salah satu sektor prioritas untuk dikembangkan terlebih dulu.

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adi mengatakan, tidak hanya dari sudut pandang besarnya permintaan terhadap mamin halal, tapi karena pengembangan sektor ini menjadi salah satu upaya dalam mendukung penguatan ketahan pangan. Selain itu, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pemimpin dan pencetus awal dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah secara global.

“Bahkan industri halal di Indonesia khususnya industri mamin memiliki nilai market terbesar di dunia yaitu mencapai USD135 miliar. Apalagi, saat ini industri pengolahan secara umum masih bergantung pada impor. Tercatat 71 persen total impor Indonesia merupakan impor bahan baku dan barang pendukung industri pengolahan,” kata Adi dalam Webinar Nasional Membangun Makanan dan Minuman Halal Dalam Negeri Serta Dukungan Perbankan Syariah, Senin (26/9/2022).

Baca Juga :   BSI Dinobatkan sebagai Bank Syariah Terbaik versi Best Syariah 2022

Menurut dia, Untuk mamin dan industri pengolahan, ketergantungan atas bahan baku impor akan memunculkan isu terjamin atau tidaknya ke halalan bahan baku tersebut. Sehingga pengembangan ini sangat bergantung pada jaminan halal baik dari rantai pasok hulu ke hilir.
Dengan demikian, industri mamin halal sejatinya dapat direalisasikan dengan mengurangi ketergantungan impor dan membangun industrinya dari hulu ke hilir di dalam negeri.

Baca Juga :   Sehari Sebelum Ditutup, Penjualan SR017 BSI Capai Rp2,06 Triliun

“Karena pentingnya untuk melakukan sertifikasi halal setiap produk dan bahan baku dalam proses produksi ataupun rantai pasok.  “Dengan strategi tersebut diharapkan akan membuka peluang untuk mendorong industri mamin halal hingga segmen industri kecil dan menengah dan tidak hanya menjadi peluang bagi korporasi besar,” ungkap Adi.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian dan Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menambahkan, prospek makanan dan minuman halal global sangat besar dan terus bertumbuh. Indonesia juga memiliki posisi yang baik dalam pasar makanan dan minuman halal global. Apalagi, sektor mamin  memiliki pangsa yang besar dalam perekonomian, dan memberikan kontribusi besar terhadap PDB, ekspor, tenaga kerja dan investasi.

Baca Juga :   Tabungan Anak BSI Meningkat Hingga 22,96 Persen

“Namun, permasalahan utama dalam mamin halal adalah ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan yang menjadi titik kritis kehalalan. Untuk menghadapnya, diperlukan strategi khusus.
“Dengan pemanfaatan momentum  penerapan kewajiban sertifikasi halal makanan dan minuman mulai 2024, sebagai bagian dan reformasi regulasi jaminan produk halal,” tutupnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO