JagatBisnis.com-Tepat di hari jadinya ke 110 tahun PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) melakukan program penanaman 11 ribu pohon di lahan seluas 30 KM sepanjang aliran sungai Citarum desa Wadas, Sungai Cibeet desa Parungsari, Sungai Citarum Desa Adiarsa dan lokasi pegungan Loji kecamatan Tegal Waru. Penanaman 11 ribu pohon terdiri dari 3 jenis pohon, yaitu Mahoni sebanyak 4 ribu pohon, Sengon sebanyak 3 ribu pohon dan Akasia sebanyak 4 ribu pohon.
Presiden Direktur PT SEID, Shinji Teraoka menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye #baktiuntuknegeri. Sementara itu, untuk penanaman bibit pohon ini pihaknya menggandeng Human Initiative dan berkolaborasi dengan komunitas serta masyarakat Karawang. Setiap 1 pohon yang tumbuh besar nantinya akan mampu memproduksi oksigen sekitar 130 kg per tahun.
“Jika dikonversikan secara total, maka pohon-pohon akan menghasilkan oksigen sebanyak 1.430.000 kg atau setara 1.430 ton,” tegas Shinji Teraoka dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (18/9/2022).
Dia menjelaskan, dalam emperingati hari jadi ke-110 tahun pada tanggal 15 September 2022, pihaknya telah banyak melahirkan produk inovatif dengan teknologi terkini bagi industri elektronik masa depan. Hal ini sejalan dengan visi bisnisnya ‘Mengubah dunia dengan teknologi 8K+5G dan AIoT. Untuk mewujudkan visi tersebut, pihaknya mengutamakan 3 prinsip dalam bisnis yaitu Smart Life, 8K Ecosystem dan ICT, secara bersamaan dengan dua bisnis perangkat yaitu perangkat display dan perangkat elektronik yang terintegrasi dalam bisnis ‘One Sharp’.
“Namun, tidak melulu hanya berfokus kepada bisnis saja, kami juga berkontribusi pada karbon netral dengan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) serta memperluas energi terbarukan di masyarakat. Melalui visi lingkungan jangka panjang ‘Sharp Eco Vision 2050’ perusahaan mendeklarasikan untuk mewujudkan emisi nol bersih melalui berbagai kegiatannya,” terangnya.
Dia menambahkan, tepat pada peringatan hari jadi ke 110 tahun ini, pihaknya memperkenalkan sistem manajemen baru untuk mewujudkan transformasi guna menekankan kembali pada Environment, Social & Government (ESG) dengan melakukan empat kebijakan utama. Pertama, lebih memperkuat bisnis yang terkait kesehatan. Kedua, berkontribusi pada netral karbon. Ketiga, manajemen berdasarkan HITO (masyarakat) dan keempat, perusahaan global dengan memperkuat produk, layanan adaptasi lokal untuk meningkatkan merek di skala global.
“Sejalan dengan isu yang diangkat dalam agenda presidensi G20 yaitu merealisasikan aksi nyata pengendalian perubahan iklim, berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang kami lakukan, antara lain dengan melakukan penanaman pohon di aliran sungai Citarum. Hal tersebut merupakan aksi nyata dalam melindungi wilayah aliran sungai dari bahaya longsor dan banjir,” pungkasnya. (eva)
