Tren Kendaraan Listrik yang Kian Meningkat

JagatBisnis.com-Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tidak dianggap negatif, melainkan dapat menjadi momentum masyarakat untuk beralih ke kendaraan rendah emisi atau kendaraan listrik. Hal itu untuk mmendukung upaya pemerintah pengurangan emisi karbon.

“Meningkatnya minat masyarakat ke kendaraan rendah emisi juga dapat mengurangi konsumsi BBM dan melakukan diversifikasi energi. Sehingga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia akan harga minyak global,” kata Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian (Kemenprin) Taufiek Bawazier, di ajang GIIAS di Surabaya, Jawa Timur, seperti dikutip Kamis (15/9/2022).

Taufiek menjelaskan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan GIIAS yang memberikan informasi dan edukasi kepada para pengunjung tentang keunggulan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Baca Juga :   PLN Pastikan Tak Ada Penghapusan dan Pengalihan Pelanggan Daya 450 VA

“Pada penyelenggaraan GIIAS 29th di ICE BSD beberapa waktu lalu, terdapat tren kenaikan yang cukup signifikan dari masyarakat yang tertarik untuk memiliki kendaraan teknologi elektrifikasi (xEV), baik kendaraan berjenis hybrid sampai dengan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB),” papar Taufiek.

Baca Juga :   PLN Tingkatkan Keandalan Suplai Listrik di Kupang

Dia mengungkapkan, besarnya animo masyarakat tersebut dapat terlihat dari terjualnya 1.594 unit kendaraan xEV dengan rincian 1.274 unit BEV/ KBLBB dan 320 unit kendaraan hybrid. Penjualan ini jauh lebih besar daripada penjualan EV selama satu tahun periode di tahun 2021.

“Kami juga memberikan apresiasi pada gelaran GIIAS ke-29 yang tercatat dihadiri hingga 385 ribu pengunjung dengan jumlah transaksi sebesar Rp11,74 triliun untuk pembelian sebanyak 26.658 unit kendaraan. Capaian ini merupakan rekor tertinggi sepanjang terselenggaranya GIIAS,” terangnya.

Baca Juga :   PLN Lakukan Penanganan Data Pelanggan

Menurutnya, industri otomotif menjadi kontributor utama terhadap sektor industri alat angkutan. Saat ini, telah memiliki total 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat.

“Industri kendaraan bermotor roda empat memiliki total investasi sebesar Rp139,37 triliun, dan kapasitas produksi sebanyak 2,35 juta unit per tahun,” tegas Taufiek. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO