Ilmuwan Temukan Cara Ubah Botol Plastik Jadi Berlian

JagatBisnis.com-Sekelompok ilmuwan berhasil menemukan cara mengubah botol plastik jadi berlian. Dalam publikasi yang termuat di Science Advances, para ilmuwan yang tergabung dalam laboratorium riset HZDR meyakini terobosan baru itu bisa jadi salah satu cara terbaik untuk menekan jumlah limbah plastik yang saat ini terus mengkhawatirkan masyarakat dunia.

Peneliti HZDR Dominik Kraus mengatakan metoda yang dikembangkan awalnya bertujuan untuk mencari tahu mengenai fenomena hujan berlian yang terjadi di planet es, seperti Neptunus dan Uranus. Diyakini hujan berlian tidak hanya bisa terjadi di kedua planet itu saja, tapi juga planet lain yang ada di semesta. Dari situ para ilmuwan kemudian melakukan kondisi tertentu yang bisa mengubah sebuah material jadi berlian. Material yang digunakan saat itu adalah botol plastik yang kemudian diproses dengan sinar laser menjadi berlian berukuran kecil atau nanodiamond yang tidak ubahnya seperti tetesan air hujan.

“Proses pembuatan nanodiamond tidak mudah, membutuhkan tekanan yang luar biasa tinggi. Kami menemukan campuran yang diperlukan dari karbon, hidrogen dan oksigen dalam sumber yang tersedia, plastik PET. Diketahui plastik PET dapat ditemukan dalam kemasan makanan sehari-hari dan botol,” ungkapnya.

Baca Juga :   Berlian Ratu Terakhir Prancis Marie Antoinette Laku Dilelang Seharga Rp118 Miliar

Dia menjelaskan, dalam proses replikasi ini, tim peneliti menyoroti plastik PET dengan laser optik berkekuatan besar dalam waktu yang sangat singkat. Percobaan ini memungkinkan para peneliti memantau proses terbentuknya berlian nano atau nano diamond.

Baca Juga :   Berlian Langka Berwarna Muda, Terjual Rp882,6 Miliar

“Oksigen dalam jumlah besar yang ada di planet-planet tersebut benar-benar membantu menghisap atom hidrogen dari karbon, sehingga lebih mudah bagi berlian untuk terbentuk,” papar Dominik.

Baca Juga :   Berlian Langka Berwarna Muda, Terjual Rp882,6 Miliar

Saat ini, lanjutnya, berlian nano atau nanodiamond sudah mulai banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagian di antaranya adalah untuk pengiriman obat, sensor medis, operasi non invasif, serta elektronik kuantum.

“Berlian nano biasanya dibuat dengan cara meledakkan sekumpulan karbon atau berlian,” imbuhnya.

Sementara itu, peneiti Benjamin Ofori-Okai menambahkan, proses replikasi yang dilakukan oleh mereka berpotensi menjadi cara bar dalam menghasilkan berlian nano. Proses produksi dengan laser memberikan metode yang lebih bersih dan lebih mudah dikontrol untuk memproduksi berlian nano. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO