Cagar Budaya Makam Auliya Direvitalisasi

JagatBisnis.com-Cagar budaya Makam Auliya’ yang ada di Asrama Gupusjat Optronik II Puspalad, Desa Sono Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, direvitalisasi. Revitalisasi tersebut langsung dilakukan TNI AD, dan peletakan batu pertama dipimpin KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman. Sebelum prosesi peletakan batu pertama, dilakukan ziarah di makam para Auliya Sono, sekaligus meninjau maket revitalisasi cagar budaya yang berada di dalam kompleks militer Gudang Pusat Senjata (Gupusjat) TNI AD di Sidoarjo.

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman mengatakan, Makam Auliya Sono memiliki nilai historis yang penting bagi masyarakat Sidoarjo. Ponpes Sono terkenal dengan melahirkan sejumlah kiai besar termasuk KH Hasyim Asy’ari. Dipugarnya kompleks Makam Sono di Kabupaten Sidoarjo, memberikan bukti jika 200 tahun lalu Sidoarjo merupakan pusat peradaban Islam.

“Beberapa waktu yang lalu saya datang ke sini bertemu dengan bupati. Kemudian diceritakan bupati tentang sejarah, bagaimana pada masa penjajahan Jepang, para pejuang berkumpul di sini mengatur siasat syuhada. Hal itu untuk membuktikan jika Ponpes Sono bukan hanya serta-merta merupakan sebuah pesantren. Namun, banyak syuhada serta ulama di desa ini yang turut ikut memerdekakan bangsa,” katanya, Kamis (1/9/2022).

Baca Juga :   Disbud DKI: Revitalisasi Halte Transjakarta HI, Tak Ganggu Kawasan Cagar Budaya

Dia mengaku, saat berkunjung dirinya merasa sudah lama ingin menjadikan makam tersebut menjadi cagar alam. Karena yang mendirikan bangsa, yang memerdekakan bangsa, serta yang menghormati bangsa sendiri kok susah. Maka, dirinya segera berkoordinasi untuk mengatur revitalisasi. Untuk itu, pihaknya berharap dengan revitalisasi kompleks Makam Sono seluas 21 hektar ini dapat memberikan manfaat bagi para umat.

Baca Juga :   Disbud DKI: Revitalisasi Halte Transjakarta HI, Tak Ganggu Kawasan Cagar Budaya

“Ini untuk kepentingan umat, yang mana umat adalah yang memiliki negara. Jadi untuk kepentingan umat, jangan terlalu banyak dipikir tapi dilakukan. Saya berharap revitalisasi ini sebenarnya lebih diperluas,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi revitalisasi Makam Sono yang merupakan cagar budaya. Revitalisasi ini sebagai bentuk penghormatan bagi para ulama pejuang sejaligus para auliya’ (wali). Maka, pihaknya berharap, dengan adanya revitalisasi Makam Sono dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk melakukan ziarah dengan nyaman, karena fasilitas yang ada telah dikembangkan.

Baca Juga :   Disbud DKI: Revitalisasi Halte Transjakarta HI, Tak Ganggu Kawasan Cagar Budaya

“Agar masyarakat juga mendapatkan pengetahuan baru, jika pada 200 tahun lalu, Sidoarjo merupakan puncak peradaban nasional karena ulama besar lahir dari dari tempat ini. Makam Auliya’ di Desa Sono, merupakan situs makam leluhur cikal bakal pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Pada kompleks pemakaman tersebut, terdapat makam para auliya, di antaranya Kiai Muhaiyin, Kiai Abu Mansur, dan Kiai Zarkasi. Ponpes Sono ini juga merupakan tempat beguru pendiri sekaligus Rais Akbar NU, KH Hasyim Asy’ari,” tutup Khofifah. (*/esa)

MIXADVERT JASAPRO