JagatBisnis.com – Perkiraan awal kerugian dan kerusakan akibat bencana banjir yang menewaskan 1.100 orang di Pakistan sejak Juni ditaksir mencapai lebih dari USD 10 miliar atau Rp 148 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pakistan, Ahsan Iqbal, pada Senin (29/8).
“Saya pikir ini akan menjadi sangat besar. Sejauh ini, (perkiraan) yang sangat awal, perkiraan awal adalah besar, lebih tinggi dari USD 10 miliar,” kata Iqbal dikutip dari Reuters.
Ia menambahkan, warga dunia berkewajiban untuk membantu negara di Asia Selatan itu. Menurut Iqbal, bencana banjir ini terjadi akibat dampak dari perubahan iklim dan perubahan iklim itu sendiri diakibatkan oleh ulah manusia.
“Sejauh ini kami telah kehilangan 1.000 nyawa manusia. Ada kerusakan hampir satu juta rumah,” tutur Iqbal.
“Orang-orang benar-benar kehilangan mata pencaharian mereka sepenuhnya,” sambung dia.
Iqbal menyebut, banjir yang melanda Pakistan selama beberapa pekan ini mengakibatkan kerusakan terparah dibandingkan bencana banjir serupa sepuluh tahun lalu. Kala itu, sebanyak 200 orang tewas.
Sementara dalam mengatasi dampak banjir kali ini, lanjut Iqbal, dibutuhkan waktu lima tahun untuk dapat membangun kembali dan merehabilitasi negara.
Saat ini warga Pakistan diprediksi harus menghadapi kekurangan pangan akut sebagai dampak dari banjir tersebut. (pia)
