Hadapi Korut, Presiden Korsel Minta Perbarui Konsep Perang

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un Foto: Suara.com

JagatBisnis.com – Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menginstruksikan tentara negaranya buat menginovasi konsep perang merespons bahaya nuklir serta rudal Korea Utara.

Instruksi itu diserahkan dalam kunjungan awal Yoon ke bungker tentara di Seoul yang akan dipakai selaku markas aba- aba kala perang.

” Kita butuh dengan kilat menyiapkan kebijaksanaan buat membenarkan kehidupan serta properti orang kita, tercantum menginovasi konsep operasional melawan bahaya peluru kendali serta nuklir Korut yang saat ini jadi realitas,” tutur Yoon pada beberapa komandan tentara pada Kamis( 25/ 8).

Baca Juga :   Korea Utara Dituduh Curi Rp5,7 Triliun dari Cryptocurrency

Yoon pula mengatakan kalau konsep operasional tentara Korsel melukiskan ancaman Korut yang terus menjadi bertambah.

Begitu juga dikutip Reuters, Yoon melakukan kunjungan ini berbarengan dengan dimulainya bimbingan tentara Korsel serta Amerika Serikat. Bimbingan tahun ini ialah yang terbanyak sepanjang bertahun- tahun.

Baca Juga :   232.000 Lebih Kasus Baru ‘Demam’ Melanda Korut

PM Finlandia Meratap pertanyaan Kasus Acara hingga Rusia Peluru kendali Ukraina

Bimbingan itu diucap Ulchi Freedom Shield serta dikabarkan selesai pada 1 September.

Semenjak berprofesi, Yoon berjanji akan tingkatkan bimbingan serta kesiapan tentara Korsel melawan Korut.

Yoon mengimbau penguatan kapasitas bebas tentara Korsel buat melawan peluru kendali Korut. Beliau pula memohon tentara buat memesatkan konsep sistem” Kill Chain.”

Sistem itu didesain buat meluncurkan serbuan dini kepada peluru kendali Korut serta pejabat besar negeri itu, bila ditemukan mungkin terbentuknya serbuan.

Baca Juga :   Korut Laporkan Kematian Pertama Akibat COVID-19

Korut sendiri lalu melakukan percobaan coba peluru kendali dalam kecekatan yang tidak sempat dicoba lebih dahulu semenjak 2017.

Minggu lalu, Korut mencoba coba 2 peluru kendali jelajah, sehabis Korsel serta AS mengawali bimbingan tentara mereka tahun ini.

Korut mempersoalkan bimbingan itu selaku” aksi kasar” serta percobaan coba agresi. (pia)

MIXADVERT JASAPRO