JagatBisnis.com – Nilai ekspor produk furnitur Indonesia masih berada di bawah Malaysia dengan capaian ekspor produk furnitur kurang lebih US3,5 miliar dan Vietnam sebesar USD18 miliar. Sedangkan, negara dengan nilai ekspor furnitur terbesar adalah China. Nilai ekspor China mencapai USD70 miliar.
Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengaku, meski demikian, pihaknya optimistis nilai ekspor Indonesia akan bisa menyusul Malaysia dan lambat laun juga akan menyalip Vietnam. Untuk itu, pihaknya siap menyalip Malaysia dalam beberapa tahun ke depan.
“Setelah itu, baru kami akan berpikir cara menyalip Vietnam. Karena itu tidak mudah juga karena begitu besar, omzetnya bisa mencapai empat kali lebih besar dari kita,” katanya, Rabu (24/8/2022).
Dia menjelaskan, untuk memuluskan rencana tersebut pihaknya melihat pengelolaan niaga bahan baku menjadi lebih fokus diberikan kepada industri hilir atau coba membangun nilai tambah dan hilirisasi diperkuat. Sepertinya pemerintah sedang membuat undang-undang untuk hal ini agar pihaknya lebih konsen ke hilir yang akan ada nilai tambah lebih besar dan lapangan kerja terbuka lebih besar. Selain itu, akan ada sejumlah regulasi yang akan diminta kepada pemerintah untuk diperbaiki supaya industri furnitur mempunyai akselerasi atau kecepatan untuk bisa mengejar ketertinggalan.
“Salah satunya misalnya dukungan teknologi tepat guna yang harus lebih masif, dan beberapa aturan yang menghambat di bawah kita hilangkan,” pungkasnya. (*/esa)