Produksi Jagung Lokal Surplus 3 Juta Ton, Ekspor Terkendala Mesin Pengering

JagatBisnis.com-Percuma Bulog berencana mengekspor jagung ke Filipina. Hal ini menyusul produksi jagung dalam negeri yang mengalami surplus sebanyak 3 juta ton. Namun, hal itu masih terkendala kurangnya mesin pengering.

“Jadi ketika panen secara bersama-sama itu jagung biasanya mengalami proses supply yang terlalu tinggi. Karena jagung merupakan jenis pangan yang harus dikeringkan. Jadi, kita perlu mesin pengering,” ujar Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog Budi Cahyato, dikutip Minggu (21/8/2022).

Oleh karena itu, kata Budi, saat ini pihaknya tengah berupaya mempersiapkan semua kebutuhan pendukung ekspor jagung, termasuk mesin pengering/drier. Diperkirakan, Desember tahun ini mesin tersebut sudah tersedia. Beberapa drier sedang dibangun saat ini kemungkinan sekitar bulan Desember akan selesai.

Baca Juga :   Bea Cukai Terus Berikan Asistensi Untuk Gali Potensi Ekspor Dari Berbagai Daerah

“Selain jagung, Indonesia sebenarnya berpotensi ekspor beras. Sebab, Indonesia merupakan produsen terbesar kedua di dunia. Jadi, Indonesia punya potensi untuk untuk melakukan ekspor hanya saja memang yang kita orientasikan nanti ekspor beras yang memang khusus yang ada di Indonesia. Misalnya, pandan wangi, rojo lele, dan mentik wangi atau mungkin beras mentik yang memang barangkali itu tidak ada di dunia,” paparnya.

Baca Juga :   Ekspor Industri Kulit Nasional Tembus Rp66 Triliun

Dia menambahkan, hal ini juga menjadi tantangan ke depan. Karena pihaknya juga bisa ikut berperan membuka peluang ekspor ke negara-negara yang membutuhkan. Untuk itu, pihaknya sudah menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila untuk membahas rencana ini lebih lanjut.

Baca Juga :   Penuhi Stok Daging, Bulog Jual Daging Kerbau Asal India

“Untuk polanya kami akan langsung menyerap jagung dari para petani secara langsung dan beberapa dari pemasok,” pungkasnya. (*/eva)

MIXADVERT JASAPRO