“Selain itu, dari sisi penjualan hasil survei triwulan 1/2022 mengindikasikan adanya perbaikan penjualan properti residensial di pasar primer meskipun masih terkontraksi. Dari data industri seperti ini, kami optimis dapat mencatat pertumbuhan kinerja yang baik,” kata Gunawan.
Dia menjelaskan, perusahaan memahami kebutuhan rumah primer saat ini masih tinggi, terutama bagi generasi millennial, terlebih terdapat backlog perumahan tercatat sebesar 12,75 juta. Adanya tantangan seperti peningkatan suku bunga acuan dan inflasi yang menyebabkan kenaikan harga bahan baku rumah BSI dinilai sebagai bahan untuk terus berinovasi dan meningkatkan pelayanan.
“Kami telah menyiapkan produk-produk yang ditujukan khusus untuk para millennial,” tegas Gunawan.
(*/eva)
Discussion about this post