Menkeu AS Optimis AS Tidak Sedang Resesi

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen

JagatBisnis.com –  Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen menolak jika negaranya disebut sedang masuk pada masa resesi. Sebab perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi adalah sebuah proses dari inflasi.

“Kami memang melihat perlambatan pertumbuhan yang signifikan. Tetapi resesi yang sebenarnya adalah pelemahan ekonomi yang luas. Bukan itu yang kita lihat sekarang,” kata Yellen pada konferensi pers Kamis lalu yang dikutip dari Bloomberg, Senin (1/8/2022).

Dia mengatakan, pihaknya tetap opitimis upaya dari Federal Reserve akan dapat menurunkan inflasi tanpa merugikan pasar tenaga kerja AS, yang saat ini masih berada di level 3,6 persen.

Baca Juga :   Tren Terbaru Pengunduran Diri Tenaga Kerja di Negara Ini

“Saya percaya, ada jalan untuk menurunkan inflasi sambil mempertahankan pasar tenaga kerja yang kuat. Itu bukan kepastian yang bisa dilakukan, tapi saya percaya ada jalan untuk mencapai itu,” katanya.

Yellen menambakan, saat ini telah terjadi hal yang positif. Ini dapat merujuk dari penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan, keuangan rumah tangga yang kuat. Selain itu, pertumbuhan bisnis dan belanja konsumen juga bisa menampik permasalahaan resesi.

Baca Juga :   Militan ISIS di Kabul Dibombardir Pasukan AS

“Pekerjaan naik 1,1 juta pada kuartal kedua, kontras dengan rata-rata hilangnya (pekerjaan) yakni 240.000 dalam tiga bulan pertama dari resesi terakhir,” katanya.

Data ekonomi AS menunjukkan adanya penyusutan selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini disebut sebagai imbas dari peningkatan suku bunga sehingga investasi bisnis dan permintaan perumahan jadi melambat.

Baca Juga :   Inilah Syarat Masuk Amerika Serikat

“Kita perlu melihat perlambatan. Pasar tenaga kerja sangat ketat, dan mungkin menjadi sumber beberapa tekanan inflasi,” katanya.

Yellen juga menekankan, peningkatan biaya makanan dan energi juga memberikan kontribusi yang besar bagi terjadinya inflasi di seluruh dunia, yang didorong oleh perang di Ukraina. (pia)

MIXADVERT JASAPRO