Trump Isyaratkan akan Kembali Maju ke Pemilu AS 2024

Mantan Presiden AS Donald Trump

JagatBisnis.com – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengindikasikan pencalonannya dalam pemilihan umum 2024. Hal itu disampaikan ketika Trump kembali singgah di Washington pada Selasa (26/7/2022).

Trump menginjakkan kaki di Washington untuk pertama kalinya sejak meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021. Dia menyampaikan pidato berapi-api dalam kesempatan itu.

Trump berpidato di America First Policy Institute (AFPI). Organisasi nirlaba berhaluan sayap kanan itu dibentuk untuk mempromosikan agenda kebijakan Trump usai pelantikannya pada 2017.

Trump tidak mendeklarasikan niatan untuk kembali mencalonkan diri. Namun, pria berusia 76 tahun itu mengisyaratkan rencana tersebut.

“Saya selalu mengatakan bahwa saya mencalonkan diri untuk pertama kali dan memenangkannya, kemudian saya mencalonkan diri untuk kedua kalinya dan saya mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. Kita mungkin harus melakukannya lagi. Kita harus meluruskan negara kita,” ujar Trump, dikutip dari AFP, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga :   Trump Diminta Bertanggung Jawab Terkait Penyerbuan Gedung Capitol AS

“Saya berharap dapat memberikan lebih banyak detail dalam pekan-pekan dan bulan-bulan mendatang,” sambung dia.

Pidato Trump menggemakan tema kampanyenya pada 2016. Dia kembali menyinggung pencapaian dalam mengatasi imigrasi ilegal dan tingkat kejahatan.

Beberapa jam sebelumnya, Mike Pence turut berpidato di hadapan kelompok konservatif di Washington. Mantan wakil presiden Trump itu juga tengah mempertimbangkan pencalonan pada pilpres 2024.

Baca Juga :   Langgar Peraturan Lingkungan Hidup, Hotel Donald Trump Terancam Didenda US$12 Juta

Pence berbicara di sebuah organisasi pemuda konservatif, Young America’s Foundation. Dia mengatakan, masyarakat seharusnya menilik masa mendatang dan bukan bernostalgia.

“Pemilu adalah tentang masa depan. Saya datang hari ini bukan untuk melihat ke belakang, tetapi untuk melihat ke depan,” tegas Pence.

Trump turut mengulangi klaim palsu atas kemenangannya dalam pemilu sebelumnya. Dia lantas mengecam penyelidikan Komite Khusus Atas Penyerbuan 6 Januari.

Penyerbuan itu bermula ketika Trump menolak hasil pemilu pada November 2020. Joe Biden, memenangkan pertarungan tersebut.

Mengeklaim adanya kecurangan, Trump berupaya membatalkan hasil pemilu. Ribuan pendukungnya kemudian menyerbu Gedung Capitol untuk mencegah pengesahan kemenangan Biden.

Baca Juga :   Trump Akan Kehilangan Proteksi Khusus Twitter

Aksi tersebut menewaskan lima orang dan melukai ratusan lainnya. Komite investigasi itu lantas mengecam kelambanan dan kelalaian Trump. Dia dinilai menyerukan kekerasan.

“Jika saya melepaskan keyakinan saya, jika saya setuju untuk diam, jika saya tinggal di rumah dan bersantai, maka penganiayaan terhadap Donald Trump akan segera dihentikan. Tetapi, bukan itu yang akan saya lakukan. Saya tidak bisa melakukan itu,” seru Trump.

“Mereka benar-benar ingin merusak saya sehingga saya tidak bisa lagi bekerja untuk Anda. Dan itu akan terjadi,” tambahnya. (pia)

MIXADVERT JASAPRO