JagatBisnis.com – Seorang pengunjung membunuh seorang pria bersenjata yang melakukan aksi penembakan di sebuah pujasera di Greenwood Park Mall, Negara Bagian Indiana, Amerika Serikat (AS) pada Minggu (17/7/2022).
Kepala Kepolisian Greenwood, Jim Ison, mengungkap kabar tersebut. Dia menjelaskan, pelaku memasuki pusat perbelanjaan itu dengan menenteng senapan dan sejumlah magasin amunisi.
Pria bersenjata tersebut kemudian mulai menembaki food court. Ison mengatakan, serangan tersebut menewaskan empat orang, termasuk pelaku. Dua orang lainnya turut mengalami cedera.
Salah satu korban terluka merupakan anak perempuan berusia 12 tahun. Kedua korban itu telah menerima perawatan dan sedang berada dalam kondisi stabil.
Aksi penembakan dihentikan oleh seorang warga sipil berusia 22 tahun yang berasal dari Bartholomew County. Kepolisian setempat tidak mengungkap identitas pria tersebut.
Ison mengatakan, pengunjung mal itu mengantongi izin untuk membawa senjata api. Dia lantas menembak mati pelaku.
“Pahlawan sebenarnya hari ini adalah warga negara yang secara sah membawa senjata api di food court itu dan mampu menghentikan penembak segera setelah dia memulai,” ujar Ison, dikutip dari Indianapolis Star, Senin (18/7/2022).
Petugas polisi tiba di mal itu sekitar pukul 6 sore waktu setempat. Pihaknya turut mengerahkan pasukan penjinak bom lantaran menemukan sebuah tas ransel di kamar mandi dekat food court.
Insiden tersebut merupakan penembakan massal terbaru dalam rentetan kekerasan bersenjata di AS. Sekolah, gereja, swalayan, hingga parade HUT Kemerdekaan AS telah menjadi lokasi pembunuhan berdarah dalam beberapa bulan terakhir.
Greenwood sendiri adalah kota pinggiran dengan populasi sekitar 60.000 orang. Wali Kota Greenwood, Mark Myers, meminta doa untuk para korban dan petugas usai menerima kabar serangan itu.
“Kami mengalami penembakan massal malam ini di Greenwood Park Mall,” ujar Myers, dikutip dari AFP.
“Ini telah mengguncang kami sampai ke akar. Ini bukan sesuatu yang pernah kami lihat di Greenwood sebelumnya. Ini benar-benar mengerikan,” sambung dia. (pia)
