Jadikan Pangan sebagai Alat Perang, Menkeu AS Sindir Rusia

Menkeu Amerika Serikat Janet Yellen

JagatBisnis.com – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyindir Rusia menjadikan sumber pangan sebagai alat perang mereka. Sebab Rusia melakukan blokade Laut Hitam yang menghambat distribusi biji-bijian (grains) Ukraina, di antaranya gandum dan jagung.

Yellen menyebut aksi blokade itu merupakan cara Rusia menggunakan sumber pangan sebagai alat perang.

Dia menjelaskan dengan aksi itu berdampak kepada kelompok masyarakat miskin di negara-negara kurang mampu tidak memiliki pilihan terkait kondisi ini,

“Banyak keluarga yang telah berhemat untuk membeli makanan, terpaksa kembali mengurangi jatah makanannya. Negara-negara berpendapatan rendah, yang saat ini mengalami kesulitan fiskal, ditambah kesulitan mengimpor bahan-bahan pangan, dan pupuk, dan menyediakan jaring pengamanan sosial untuk rakyatnya,” kata Yellen pada sesi seminar tingkat tinggi (high level seminar) tentang ancaman krisis pangan (food insecurity), Jumat (15/7/2022).

Baca Juga :   Singapura Beri Sanksi terhadap Rusia

Oleh karena itu, Yellen mengajak negara-negara anggota G20 untuk membuat langkah konkret demi mencegah dan mengendalikan ancaman krisis.

“G20 harus bekerja sama melewati tantangan ini, dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan dari ancaman kelaparan hari ini atau pada masa mendatang,” kata Menkeu AS.

Baca Juga :   Ditembak Rusia, Pesawat Terbesar Dunia Antonov-225 Hancur

Demi mencapai tujuan itu, Yellen mengusulkan tiga hal, di antaranya menyusun kebijakan yang mampu merespon krisis, termasuk di antaranya terkait kebijakan fiskal, memperkuat kerja sama multilateral terkait ketahanan pangan dan arsitektur pertanian dunia, terakhir, meningkatkan koordinasi, pertukaran informasi, pendanaan, penelitian dan pengembangan.

“Negara-negara G20 harus menjadi contoh bagi negara lain untuk tidak membuat kebijakan yang kontraproduktif, contohnya pembatasan ekspor dan penimbunan barang, karena dampaknya dapat mengganggu pasar dan memicu kenaikan harga barang,” kata Menkeu AS.

Dia menambahkan negara-negara G20 juga harus memanfaatkan teknologi digital dalam rencana fiskalnya sehingga anggaran yang dialokasikan untuk membantu kelompok rentan tersalurkan dengan tepat.

Baca Juga :   Rusia Usir Diplomat Top AS dari Moskow

Ia menilai penyaluran bantuan tepat sasaran lebih efektif daripada kebijakan subsidi menyeluruh (blanket subsidies).

Terakhir, Janet Yellen juga meminta negara-negara G20 untuk mengalokasikan anggarannya untuk membiayai bantuan dan program terkait antisipasi dan pengendalian ancaman krisis pangan.

“Kami bulan lalu telah mengalokasikan 2,76 miliar dolar AS untuk mencegah food insecurity, sebelumnya kami juga mengalokasikan 2,8 miliar dolar AS setelah agresi Rusia di Ukraina,” kata Menkeu AS. (pia)

 

MIXADVERT JASAPRO